Abstract:Based on data, Indonesia ranks second in the list of the highest number of deaths due to natural disasters in the Asia-Pacific. Over the past 20 years, various natural disasters in this country have also caused economic losses of at least US$ 22.5 billion. This data means that disasters in various sizes and scales can occur and affect business. Disaster threats can occur in various forms, such as earthquakes, tsunamis, and floods. The threat of disasters will certainly disrupt and can have a fatal impact on th… Show more
“…Sistem informasi penunjang keputusan juga dapat meningkatkan komunikasi dan kolaborasi antar departemen dalam organisasi. Dengan adanya akses yang mudah dan cepat terhadap informasi yang relevan, tim dalam organisasi dapat bekerja secara lebih efisien dan efektif (Prasetyo et al, 2019;Rahimi & Rosman, 2020). Mereka dapat berbagi data, berdiskusi, dan mengambil keputusan secara bersama-sama, tanpa terkendala oleh batasan waktu dan jarak.…”
Penelitian ini memaparkan rancang bangun sistem pendukung keputusan dengan metode AHP (Analytical Hierarchy Process) berbasis web untuk membantu pemilik kucing dalam memilih makanan kucing dry food di Muffy Pet Shop. Sistem ini dirancang untuk memberikan solusi pemilihan makanan kucing yang tersedia di Muffy Pet Shop yang penuh dengan variasi merek dan komposisi nutrisi. Dengan akses melalui situs web, pemilik kucing dapat memasukkan preferensi dan kriteria, seperti komposisi nutrisi yang diinginkan, kandungan nutrisi, harga, jenis kucing dan usia kucing. Metode AHP digunakan untuk menghitung bobot dan menyajikan rekomendasi yang sesuai. Maksud peneliti dengan adanya sistem ini dapat mendukung keputusan pada proses penilaian kinerja makanan kering kucing pada suatu toko menggunakan kriteria yang telah ditentukan dan proses lain yang terkait dalam proses penilaian kinerja makanan kering kucing. peneliti menggunakan metode URS sebagai metode analisis sistem dan menggunakan metode RAD sebagai metode pengembangan agar proses pembuatan sistem terencana dengan teratur. Penelitian ini telah diuji coba dan digunakan oleh beberapa pemilik kucing dan telah apat membantu pemilik kucing untuk mendapatkan informasi makanan kucing yang sesuai dengan kebutuhan.
“…Sistem informasi penunjang keputusan juga dapat meningkatkan komunikasi dan kolaborasi antar departemen dalam organisasi. Dengan adanya akses yang mudah dan cepat terhadap informasi yang relevan, tim dalam organisasi dapat bekerja secara lebih efisien dan efektif (Prasetyo et al, 2019;Rahimi & Rosman, 2020). Mereka dapat berbagi data, berdiskusi, dan mengambil keputusan secara bersama-sama, tanpa terkendala oleh batasan waktu dan jarak.…”
Penelitian ini memaparkan rancang bangun sistem pendukung keputusan dengan metode AHP (Analytical Hierarchy Process) berbasis web untuk membantu pemilik kucing dalam memilih makanan kucing dry food di Muffy Pet Shop. Sistem ini dirancang untuk memberikan solusi pemilihan makanan kucing yang tersedia di Muffy Pet Shop yang penuh dengan variasi merek dan komposisi nutrisi. Dengan akses melalui situs web, pemilik kucing dapat memasukkan preferensi dan kriteria, seperti komposisi nutrisi yang diinginkan, kandungan nutrisi, harga, jenis kucing dan usia kucing. Metode AHP digunakan untuk menghitung bobot dan menyajikan rekomendasi yang sesuai. Maksud peneliti dengan adanya sistem ini dapat mendukung keputusan pada proses penilaian kinerja makanan kering kucing pada suatu toko menggunakan kriteria yang telah ditentukan dan proses lain yang terkait dalam proses penilaian kinerja makanan kering kucing. peneliti menggunakan metode URS sebagai metode analisis sistem dan menggunakan metode RAD sebagai metode pengembangan agar proses pembuatan sistem terencana dengan teratur. Penelitian ini telah diuji coba dan digunakan oleh beberapa pemilik kucing dan telah apat membantu pemilik kucing untuk mendapatkan informasi makanan kucing yang sesuai dengan kebutuhan.
“…According to [24], recovery procedures deal with the definition of detailed step-by-step procedures for executing the recovery process. These procedures outline the specific actions to be taken during different stages of the recovery, including system startup, data restoration, network reconfiguration, and application recovery.…”
Information Technology (IT) Disaster Recovery Planning (IT DRP) and Business Continuity (BC) are essential components of an organization’s overall resilience strategy. IT DRP focuses on the recovery and restoration of IT systems, infrastructure, and services in the event of a disruptive incident or disaster, aiming to minimize downtime and data loss. BC, on the other hand, encompasses a broader perspective, addressing the organization's ability to maintain essential operations and deliver critical services during and after a disruption. This paper provides an overview of IT DRP and BC, highlighting their importance, challenges, and strategies. It also identifies the research gaps and future research scope in these areas. The findings indicate that both IT DRP and BC face challenges in their effective implementation. These challenges include the evolving nature of technology, increasing complexity of IT systems, budget constraints, organizational resistance to change, and the need for skilled personnel. Overcoming these challenges requires a comprehensive understanding of the organization’s IT infrastructure, risk assessment, and the development of robust recovery strategies and plans. It is also noted that despite considerable research on IT DRP and BC, there are several research gaps that deserve attention. These include the development of advanced technologies and tools for more efficient recovery and continuity, the integration of IT DRP and BC with overall organizational risk management, the impact of emerging technologies such as cloud computing and virtualization on recovery strategies, and the evaluation of the effectiveness and cost-efficiency of different IT DRP and BC strategies.
“…Dalam menjalankan bisnis, hampir semua Perusahaan menggunakan teknologi informasi berbasis komputer yang terintegrasi sebagai alat (tools) untuk efektifitas dan efisiensi jalannya proses bisnis perusahaan (McLeod & Schell, 2012;Nurofik et al, 2021 DRP adalah sebuah dokumen formal rencana pemulihan bencana yang dibuat organisasi berisi instruksi terperinci tentang cara menanggapi insiden yang tidak direncanakan seperti bencana alam, pemadaman listrik, serangan dunia maya, dan peristiwa mengganggu lainnya (IBM, 2022;Prasetyo et al, 2019). Dokumen IT Disaster Recovery berisi strategi yang akan dilakukan perusahaan dalam rangka meminimalisir dampak bencana pada perangkat dan infrastruktur IT milik perusahaan (Meilani et al, 2019;Shopshire, 2009).…”
Kondisi geografis negara Republik Indonesia yang berada pada 3 lempengan besar dunia yaitu: lempeng Eurasia, lempeng Indo-Australia dan lempeng Pasifik, lokasi kantor, tingginya tingkat kelalaian tenaga kerja di Indonesia membuat sebuah perusahaan perlu menyusun sebuah Disaster Recovery Plan (DRP) untuk mendukung terimplementasinya Business Continuity Plan (BCP) yang cepat, akurat dan efisien apabila terjadi force majeure. Metode membangun sebuah Disaster Recovery Plan (DRP) dilakukan dengan membuat sebuah asesmen risiko dengan membuat daftar penyebab risiko, risiko apa saja yang akan timbul, perkiraan dampak yang ditimbulkan serta membuat Management Planing terhadap risiko yang ditimbulkan. Dengan mengimplementasikan Disaster Recovery Plan (DRP), Perusahaan akan dapat lebih memiliki daya saing, karena perusahaan juga dapat mengimplementasikan sebuah Business Continue Plan (BCP) pada semua infrastruktur IT dan database yang dimiliki sehingga jika terjadi Force Majure, pelayanan akan jasa yang diberikan perusahaan kepada pelanggan tetap dapat dijaga dengan baik.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.