influence of net working capital and capital structure on profitability in manufacturing companies in the consumer goods industry sector listed on the Indonesia stock exchange

Abstract

The manufacturing industry sector in the goods and consumption sub-sector has an attraction for investors to invest in companies so that to increase the profitability value of the company, several indications are needed to achieve the goal by maintaining the company's assets and assets and always paying attention to the company's debt and equity finance. This study examines 15 food and beverage sub-sector manufacturing companies listed on the Indonesia Stock Exchange (IDX) in 2016-2021, using panel data regression analysis techniques that are time series and cross section to examine the relationship between model variables. The results of the analysis study were obtained where the selection of the Chow test model obtained the Common Effect Model (CEM) selection, while the Hausman test had doubtful results and the Langrange Multiplier test selected the Common Effect Model (CEM) model, while from the estimation results of panel regression data using the option Common Effect Model in which the variables Net Working Capital (0.013) and debt to equity ratio (DER) (0.000) have a positive influence while the debt to asset ratio (DAR) (0.003) has a significant negative effect. -variable with value (10.84 > 3.29).

Asset Structure , Profitability And Business Risk on Capital Structure

“…Struktur aktiva merupakan faktor pertama yang dapat mempengaruhi struktur modal perusahaan. Menurut Tijow et al, (2018) Profitabilitas merupakan faktor kedua yang mempengaruhi struktur modal. Tijow dkk.…”

“…Berdasarkan penelitian dari Intan Apsari & Dana, (2018), Rosmawati & Anggraini (2021), dan Mujiatun et al, (2021) menyatakan bahwa profitabilitas berpengaruh positif terhadap struktur modal. berbeda dengan Tijow et al, (2018), Andayani & Suardana, (2018, Deviani & Sudjarni, (2018), dan Firnanti (2018) menyatakan bahwa profitabilitas berpengaruh negatif terhadap struktur modal. Namun dari hasil penelitian Nita Septiani & Suaryana, (2018), Setiawati & Veronica (2020), dan Mahendra & Susetyo, (2021) struktur modal tidak dipengaruhi oleh profitabilitas.…”

“…Oleh karena itu, ketika risiko bisnis tinggi, perusahaan akan menggunakan lebih sedikit utang dari perusahaan dengan risiko bisnis rendah (Aris et al, 2019). Dalam penelitian Nanda & Retnani, (2017), Meilyani et al, (2020) dan Arini & Rohyani, (2022) Penelitian ini mengembangkan penelitian Tijow et al, (2018) dengan menambahkan variabel dan periode penelitian yang berbeda, dimana pada penelitian sebelumnya menggunakan variabel independen yaitu struktur aset dan profitabilitas. Namun pada penelitian kali ini menambahkan satu variabel independen yaitu risiko bisnis yang bersumber dari penelitian Nanda & Retnani, (2017).…”

“…Kemudian objek dan periode dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur subsektor makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2019 -2021. Berbeda dengan penelitian ini Tijow et al, (2018) yaitu untuk perusahaan sektor industri barang konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dari tahun 2014 hingga 2016. Sektor makanan dan minuman dipilih karena perkembangan yang pesat di berbagai wilayah Indonesia dan peran penting sektor ini dalam memenuhi kebutuhan konsumen (Rico Andika & Sedana, 2019).…”

“…Menurut Myers dan Majluf (1984) dalam Tijow et al, (2018) Dasar dari peking order theory adalah asimetri informasi dan cenderung membuat perusahaan akan memprioritaskan pembiayaan internal daripada eksternal. Perusahaan dapat menerbitkan sekuritas, dan utang, obligasi, dan menerbitkan saham adalah keputusan pertama yang diambil ketika perusahaan membutuhkan dana.…”