2022
DOI: 10.30595/pspfs.v4i.533
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Induksi Pertumbuhan dan Ketahanan Tanaman Cabai Terhadap Penyakit Antraknosa dengan Aplikasi Cendawan Endofit

Abstract: Penyakit antraknosa yang disebabkan oleh patogen Colletotrichum sp. menyebabkan gejala mati pucuk pada tanaman cabai dan selanjutnya pucuk menjadi kering berwarna coklat kehitam-hitaman.  Patogenisitas Colletotrichum sangat kuat sehingga dapat menurunkan produksi cabai.  Kehilangan hasil akibat penyakit antraknosa mencapai lebih dari 50% di seluruh dunia,  terutama di wilayah tropis dan sub tropis. Penyakit ini juga ditemukan pada buah cabai pascapanen yang kerusakannnya dapat mencapai 50%, karena nilai esteti… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
2
1

Citation Types

0
0
0
3

Year Published

2023
2023
2023
2023

Publication Types

Select...
2

Relationship

0
2

Authors

Journals

citations
Cited by 2 publications
(3 citation statements)
references
References 4 publications
0
0
0
3
Order By: Relevance
“…Infeksi benih oleh patogen dapat ditemukan pada benih sebelum maupun setelah berkecambah. Patogen terbawa benih didefinisikan sebagai setiap agens yang dibawa oleh benih secara internal maupun eksternal yang berpotensi untuk menyebabkan penyakit [3]. Beberapa jamur yang bersifat patogen tular benih yang penting pada tanaman cabai adalah Colletotrichum sp.…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Infeksi benih oleh patogen dapat ditemukan pada benih sebelum maupun setelah berkecambah. Patogen terbawa benih didefinisikan sebagai setiap agens yang dibawa oleh benih secara internal maupun eksternal yang berpotensi untuk menyebabkan penyakit [3]. Beberapa jamur yang bersifat patogen tular benih yang penting pada tanaman cabai adalah Colletotrichum sp.…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Kitosan asal kulit udang atau kepiting mempunyai bobot molekul (BM) rendah sebesar 2000 g/mol [27]. Kitosan mampu menghambat pertumbuhan C. musae melalui penghambatan perkecambahan konidium, mengurangi lebar hifa, dan menyebabkan lisis hifa [28], sehingga kitosan memiliki potensi untuk mengendalikan penyakit antraknosa.…”
Section: Uji In Vivounclassified
“…Kitosan mampu menghambat laju respirasi dan tingkat etilen buah, memperpanjang umur simpan buah, dan menginduksi peningkatan kadar total senyawa fenol dan total kandungan protein kasar buah [28]. Mekanisme penghambatan nano kitosan adalah interaksi dengan membran sel, dimana kitosan polikation dapat berikatan dengan muatan negatif dari membran sel melalui interaksi elektrostatik, sehingga mempengaruhi permeabilitas membran sel dan mengakibatkan kebocoran bahan intraseluler seperti enzim, protein, bahan genetik lainnya.…”
Section: Uji In Vivounclassified