2021
DOI: 10.21831/jss.v17i1.34843
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Indonesian progressive Muslims and the discourse of the Israeli-Palestinian peace: Soekarno’s, Abdurrahman Wahid’s and Ahmad Syafii Maarif’s thoughts

Abstract: Indonesia, as one of the largest majority Muslim countries, has had a consistent stance on the Israel-Palestine conflict since its inception. Despite the general pro-Palestinian stance, this article explores the discourse of three significant leaders of the Indonesian people - Soekarno, Abdurrahman Wahid and Ahmad Syafii Maarif. As presidents of Indonesia of different time periods of Indonesia, Soekarno and Wahid tended to be pragmatic in their articulation of their political stances, though it is articulated … Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
1

Citation Types

0
0
0

Year Published

2023
2023
2023
2023

Publication Types

Select...
1

Relationship

0
1

Authors

Journals

citations
Cited by 1 publication
(1 citation statement)
references
References 11 publications
0
0
0
Order By: Relevance
“…Keterkaitan Yahudi dengan Israel membuat banyak pihak tidak sudi terhadap hadirnya museum yang menceritakan penderitaan kaum Yahudi dalam peristiwa Holocaust karena tidak sejalan dengan konflik yang sedang terjadi antara Israel dan Palestina. Kedua negara ini telah berselisih sejak negara Israel berdiri di tanah Palestina sejak 1948 (Bachtiar, Razak, & Zakaria, 2021;Nabilah et al, 2022;Zhafira, 2023). Secara kolektif, terdapat keyakinan bahwa Israel telah melanggar hak asasi manusia yang menghambat kemerdekaan Palestina, di mana keyakinan ini didasari oleh kesamaan identitas agama dan solidaritas antara Indonesia dan Palestina dalam melawan penjajah (Shadiqi, Muluk, & Milla, 2020).…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Keterkaitan Yahudi dengan Israel membuat banyak pihak tidak sudi terhadap hadirnya museum yang menceritakan penderitaan kaum Yahudi dalam peristiwa Holocaust karena tidak sejalan dengan konflik yang sedang terjadi antara Israel dan Palestina. Kedua negara ini telah berselisih sejak negara Israel berdiri di tanah Palestina sejak 1948 (Bachtiar, Razak, & Zakaria, 2021;Nabilah et al, 2022;Zhafira, 2023). Secara kolektif, terdapat keyakinan bahwa Israel telah melanggar hak asasi manusia yang menghambat kemerdekaan Palestina, di mana keyakinan ini didasari oleh kesamaan identitas agama dan solidaritas antara Indonesia dan Palestina dalam melawan penjajah (Shadiqi, Muluk, & Milla, 2020).…”
Section: Pendahuluanunclassified