Pendahuluan: Nokturia merupakan gejala paling umum dan mengganggu pada gangguan saluran kemih bagian bawah. Dampak nokturia dirasakan lebih besar pada usia muda khususnya mahasiswa yang dapat menyebabkan penurunan performa akademik. Sebuah penelitian mengungkapkan bahwa kecemasan sering terjadi secara bersamaan dengan nokturia dan memiliki hubungan dua arah.
Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui prevalensi serta hubungan tingkat kecemasan dengan angka kejadian nokturia pada mahasiswa/i teknologi pertanian selama pandemi COVID-19.
Metode: Penelitian observasional analitik dengan desain cross sectional. Kuisioner Google form berisi pertanyaan data karakteristik mahasiswa, kuesioner ICIQ-N berisi frekuensi nokturia serta skor mengganggu, dan kuesioner ZSAS untuk tingkat kecemasan. Analisis data menggunakan uji Chi Square untuk menganalisis hubungan antara tingkat kecemasan dan nokturia.
Hasil: Hasil diperoleh bahwa terdapat hubungan yang tidak signifikan antara tingkat kecemasan (p=0.307). Nokturia merupakan gejala yang sering dialami oleh mahasiswa. Skor mengganggu meningkat seiring dengan tingkat keparahan nokturia.
Kesimpulan: Terdapat hubungan yang lemah antara tingkat kecemasan dengan nokturia.