“…Tinggi atau rendahnya kualitas pendidikan yang dihasilkan dari sekolah untuk siswa tidak terlepas dari berbagai faktor diantaranya adalah pengemasan pembelajaran (Adnyana, Ristiati, & Setiawan, 2014). Adanya kurang interaksi antara pengajar dan peserta didik Rath et al (1966) dalam Sudaryanto (2007), kurang beragam metode belajar guru (Tsai, 2012), kemampuan mental dan kecerdasan manusia yang lemah (Fatemipour & Kordnaeej, 2014), kurang usaha dalam meningkatkan modul ajar (Adair & Jaeger, 2016), kemampuan bernegosiasi siswa lambat (Aldhizer, 2015), watak dan metakognisi (Bensley, 2016), lingkungan pembelajaran siswa kurang memadai (Rudd, Baker, & Hoover, 2000) serta kurang mempunyai kemampuan komunikasi adalah ciri dari rendahnya kualitas pendidikan khususnya berpikir kritis (Panagiotis, 2011).…”