2018
DOI: 10.22462/05.06.2018.1
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Incidence of otic barotrauma in Canadian Armed Forces shallow-water diver candidate students 2011-2015

Abstract: Introduction: While otic barotrauma (OBT) is a common condition experienced by divers, data related to military divers is limited. This study aimed to determine the incidence of OBT in Canadian armed forces (CAF) shallow-water diver (SWD) students trained through the Fleet Dive Unit (Atlantic) (FDU[A]) between 2011-2015. Methods: A retrospective cohort evaluation was performed. The study group consisted of all SWD candidates who embarked on an SWD course through FDU(A) between 2011-2015. A total of 241 subjec… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
1

Citation Types

0
0
0
1

Year Published

2021
2021
2022
2022

Publication Types

Select...
2

Relationship

0
2

Authors

Journals

citations
Cited by 2 publications
(1 citation statement)
references
References 0 publications
0
0
0
1
Order By: Relevance
“…Pada studi yang dilakukan di Kanada, dilaporkan kejadian barotrauma telinga tengah sebesar 23,2% pada penyelam militer dalam kondisi perairan terbuka. 9 Prevalensi lebih tinggi dilaporkan pada studi dengan subjek penyelam rekreasi di Brazil, yakni sebesar 71,5% mengalami barotrauma telinga tengah. 10 Berdasarkan data Departemen Kesehatan Republik Indonesia (2008), dilaporkan pada rentang tahun 1994-1996 di Kepulauan Seribu, Pulau Panggang, dan Pulau Pramuka Indonesia terdapat 41,37% penyelam mengalami kejadian barotrauma telinga.…”
Section: Epidemiologiunclassified
“…Pada studi yang dilakukan di Kanada, dilaporkan kejadian barotrauma telinga tengah sebesar 23,2% pada penyelam militer dalam kondisi perairan terbuka. 9 Prevalensi lebih tinggi dilaporkan pada studi dengan subjek penyelam rekreasi di Brazil, yakni sebesar 71,5% mengalami barotrauma telinga tengah. 10 Berdasarkan data Departemen Kesehatan Republik Indonesia (2008), dilaporkan pada rentang tahun 1994-1996 di Kepulauan Seribu, Pulau Panggang, dan Pulau Pramuka Indonesia terdapat 41,37% penyelam mengalami kejadian barotrauma telinga.…”
Section: Epidemiologiunclassified