Improving PKK Cadres Level of Knowledge of Antibiotic Management Through Pharmacists-Delivered Education Intervention in Bojongsari, Banyumas

Abstract

The prevalence of infectious diseases in Indonesia is high, so it can increase the use of antibiotics. The use of antibiotics which is around 40-60%. Inaddition to relatively long antibiotic therapy regimen, the lack of public knowledge in the rational use of antibiotics can cause patients to be less the risk of occurrence of antibiotic resistance, this study aims to determine the level of knowledge of PKK Cadres and to determine the level of community knowledge after providing PKK Cadres education with pharmacist assitance on antibiotic management. PKK cadres are the driving force behind village communities to carry out local health programs. The research method is a comparative descriptive with a cross sectional approach using an instrument in the form of a questionnaire and it is carried out before and after the implementation of pharmacist education. Collecting data by purposive sampling. Knowledge data of pretest and posttest were analyzed bivariately. The results of the evaluation of the education process indicated that there was an increase in the knowledge of PKK Caders. The results of pre-test dan post-test average showed increased of knowledge among PKK cadres from 69.28 to 85. The results of Wilcoxon test showed a significant difference in the PKK cadres level knowledge from the pre-test and post-test data of antibiotic management after receiving education from the pharmacist (p<0.005). Providing education on antibiotic management to PKK cadres by pharmacists has increased PKK cadres’ knowledge of antibiotic management. It is hoped that PKK cadres can disseminate this knowledge to the wider community to preventing antibiotic resistance.

Pemberdayaan Kader Aisyiyah Dan Nasyiatul Asyiyah Dalam Pencegahan Infeksi Bakteri Multidrugs Resistant

“…Intervensi berupa penyuluhan secara langsung kepada masyarakat diperlukan untuk meningkatkan pengetahuan tentang penggunaan antibiotika yang tepat, selain itu dapat mengurangi kesalahpahaman tentang penggunaan antibiotika dan kesadaran masyarakat meningkat terhadap resiko jika penggunaan antibiotika digunakan tidak tepat oleh masyarakat (Aris et al, 2012). Kegiatan edukasi tentang penggunaan antibiotika yang dilakukan pada kader PKK Desa Bojongsari menunjukkan peningkatan pengetahuan yang signifikan (Suryoputri et al, 2021). Penggunaan antibiotik dalam jumlah yang banyak dan penggunaannya yang salah diduga sebagai penyebab utama tingginya jumlah patogen dan bakteri komensal resisten di Inayati, Pemberdayaan Kader Aisyiyah... seluruh dunia (Lukman, 2014).…”

“…Keberlanjutan kegiatan sosialisasi tentang antibiotika dan bakteri multiresisten bagi masyarakat sekitar kader Aisyiyah dan Nasyiatul Aisyiyah dan kegiatan pemantauan penggunaan antibiotika akan ditindak lanjuti oleh masing-masing anggota KP-BM dengan melakukan kegiatan pendampingan dengan melakukan pertemuan secara rutin, dan juga tetap melakukan komunikasi dengan tim Pengabdi. Kegiatan pendampingan yang dilakukan pada kader PKK secara online melalui whatssapp group warga desa Bojongsari untuk memberikan informasi terkait penggunaan dan pengelolaan antibiotik, menunjukan adanya peningkatan pengetahuan setelah dilakukan PKM Pendampingan (Suryoputri et al, 2021).…”