Implementation of GOOSE for Overcurrent Relays with Non-Cascade Scheme in Medium Voltage Switchgear as Breaker Failure and Busbar Protection System

Kamaludin, Ahmad; Prasetia, Hikmah; Nugroho, Yudha

doi:10.1109/ict-pep50916.2020.9249907

Cited by 8 publications

(4 citation statements)

References 5 publications

Supporting

Mentioning

Contrasting

Unclassified

Order By: Relevance

“…Sistem-sistem lain yang membutuhkan proteksi tegangan seperti pada smart home (T. et al, 2019), pada saluran daya (Asoh & Chia, 2022), pada sistem HVDC (Tu et al, 2018), dan pada sistem integrated busbar (Manditereza, 2020). Beberapa desain proteksi tegangan diusulkan dengan input kapasitor (Qin, 2018), dengan fungsi otomatis saklar logika (Majid et al, 2019), dengan sistem Generic Object-Oriented Substation Event (Kamaludin et al, 2020). Proteksi tegangan pada penelitian ini diusulkan untuk melindungi SMI kapasitas 500 Watt untuk konversi sistem PLTS 600 Wp.…”

Section: Pendahuluanunclassified

Sistem Proteksi Tegangan Untuk Smart Micro Inverter Pada PLTS on Grid Skala Kecil

Nrartha,

Ginarsa,

Muljono

et al. 2024

saintek

View full text Add to dashboard Cite

Inverter pada pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) on grid kapasitas kecil adalah smart micro inverter (SMI). SMI mensinkronkan daya yang dihasilkan oleh PLTS ke grid apabila syarat sinkronnya terpenuhi. Penelitian ini meneliti SMI kapasitas 500 Watt pada PLTS 600 Wp on grid. Spesifikasi kerja SMI yaitu input tegangan DC antara 18-50 Volt dan output tegangan AC antara 180–280 Volt. SMI akan start pada input tegangan 24 Volt DC. Apabila sudah start, SMI akan bekerja pada rentang tegangan antara 18 – 39 Volt DC. Diluar rentang tegangan DC tersebut kerja SMI tidak stabil dan dapat merusak SMI. Untuk menjaga input tegangan DC pada rentang tegangan kerjanya, sistem proteksi tegangan untuk SMI dibangun dengan komponen-komponen seperti mikrokontroler ATmega328, sensor tegangan, real time clock, rele dan SDCard. Sensor tegangan untuk mendeteksi tegangan DC panel surya. Real time clock untuk mendapatkan data waktu operasi proteksi. Rele untuk memutus SMI dari panel surya. SDCard untuk menyimpan data waktu operasi proteksi dan input tegangan DC pada SMI saat proteksi bekerja. Proteksi SMI didesain dengan sistem kerja yaitu range waktu kerja dari pukul 06.00 – 18.00 WITA dan tegangan DC yang diterima SMI lebih besar dari 25 V. Hasil penelitian menunjukkan sistem proteksi dapat bekerja melindungi SMI dengan dua syarat tersebut. Berdasarkan data yang tercatat di SDCard selama 10 hari diperoleh waktu sinkron SMI ke grid antara pukul 06.30 – 08.35 WITA dengan tegangan sinkron antara 33,40 – 38,04 V DC. SMI keluar dari grid antara pukul 17.59 - 18.00 WITA dengan tegangan antara 13,84 – 32,86 V DC.

show abstract

Section: Pendahuluanunclassified

Sistem Proteksi Tegangan Untuk Smart Micro Inverter Pada PLTS on Grid Skala Kecil

Nrartha,

Ginarsa,

Muljono

et al. 2024

saintek

View full text Add to dashboard Cite

show abstract

“…GOOSE digunakan dalam Sistem Otomasi Gardu Induk untuk transfer sinyal antar IED yang lebih cepat. Umumnya, GOOSE mampu mengarahkan sinyal transfer untuk interlocking atau blocking antar IED [7]. Pada Gardu Induk konvensional, komunikasi antar bay atau antar device menggunakan hardwired, sedangkan pada Sistem Otomasi Gardu Induk komunikasi antar bay atau antar device dapat menggunakan GOOSE [8].…”

Section: Pendahuluanunclassified

Penggunaan Software Wireshark untuk Monitoring dan Troubleshooting pada Komunikasi Client Server IEC 61850

Said Al Manshury

2023

ECT

View full text Add to dashboard Cite

Pengiriman data (status, pengukuran, kontrol) antara Sistem Otomasi Gardu Induk (SOGI) berbeda dengan Gardu Induk Konvensional. GI Konvensional menggunakan kabel (hardwired) untuk mengirimkan data, sedangkan pada SOGI pengiriman data menggunakan komunikasi data via jaringan ethernet yaitu dengan menggunakan protokol IEC 61850. Protokol IEC 61850 saat ini banyak digunakan untuk komunikasi di dalam Gardu Induk. Saat ini SOGI sudah banyak diterapkan di PLN, di mana protokol IEC 61850 adalah protokol mandatory yang digunakan dalam SOGI. SOGI terdiri dari berbagai macam peralatan seperti : server, gateway, Intelligent Electronic Device (IED). Dalam pemeliharaan SOGI perlu dilakukan monitoring dan troubleshooting komunikasi IEC 61850 untuk memastikan data (status, pengukuran, kontrol) terkirim antar peralatan tersebut. Salah satu komunikasi IEC 61850 yang sering digunakan diantara adalah komunikasi client server (report). Untuk memonitor komunikasi IEC 61850 tersebut dibutuhkan IEC 61850 protocol analyzer seperti IED scout dari Omicron, IEC 61850 Test Suite Pro dari Trianglemicroworks, IEC 61850 Protocol Test Tool dari Ase systems atau IEC 61850 protocol analyzer yang lainnya. Semua protocol analyzer tersebut berbayar, sedangkan tidak semua unit PLN memiliki software protocol analyzer tersebut. Salah satu software alternatif yang bisa digunakan adalah wireshark, software ini gratis dapat digunakan untuk monitoring semua komunikasi yang berbasis ethernet, termasuk protokol IEC 61850. Dalam pengujian yang dilakukan dalam penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa wireshark dapat digunakan untuk monitoring komunikasi IEC 61850 dengan menggunakan filter “mms” dan laptop untuk monitoring terpasang pasa port ethernet switch yang sudah di mirroring ke port peralatan SOGI yang berkomunikasi lewat komunikasi client server IEC 61850.

show abstract

“…GOOSE digunakan dalam Sistem Otomasi Gardu Induk untuk transfer sinyal antar IED yang lebih cepat. Umumnya, GOOSE mampu mengarahkan sinyal transfer untuk interlocking atau blocking antar IED [6]. Pada Gardu Induk konvensional, komunikasi antar bay atau antar device menggunakan hardwire, sedangkan pada Sistem Otomasi Gardu Induk komunikasi antar bay atau antar device dapat menggunakan GOOSE [7].…”

Section: Pendahuluanunclassified

Implementasi GOOSE (IEC61850) pada Sistem Otomasi Gardu Induk di PLN UPDL Semarang

Manshury¹

2022

ECT

View full text Add to dashboard Cite

PLN sudah banyak menerapkan Sistem Otomasi Gardu Induk (SOGI), khususnya pada gardu induk baru ataupun penambahan bay baru pada Gardu Induk Konvensional. Penerapan SOGI ini tentunya tidak lepas dari protokol IEC 61850 yang merupakan protokol standar pada SOGI. Salah satu komunikasi yang penting dalam protokol IEC 61850 ini adalah GOOSE (Generic Object Oriented Substation Event). Dalam GOOSE dikenal GOOSE publisher dan GOOSE subscriber. Langkah yang dilakukan dalam penelitian ini adalah kajian literatur, konfigurasi GOOSE publisher, GOOSE subscriber, dan pengujian. Berdasarkan hasil uji coba yang telah dilakukan , maka dapat disimpulkan bahwa GOOSE publisher (IED proteksi merk Scheneider tipe P141) dapat mengirimkan data ke jaringan ethernet (IEC 61850) dan GOOSE subscriber (IED controller/BCU merk Siemens tipe 7SJ642) bisa menerima data dari GOOSE publisher. GOOSE ini dapat diimplementasikan pada IED yang sama-sama support IEC 61850 walupun dari merk/pabrikan yang berbeda. Untuk implementasinya di lapangan,GOOSE dapat digunakan untuk interlocking, tripping, blocking dan lain-lain, di mana GOOSE ini menggantikan hardwire. Dengan implementasi GOOSE pada Sistem Otomasi Gardu Induk diharapkan dapat mengurangi biaya dan waktu untuk instalasi hardwire.

show abstract

Implementation of GOOSE for Overcurrent Relays with Non-Cascade Scheme in Medium Voltage Switchgear as Breaker Failure and Busbar Protection System

Cited by 8 publications

References 5 publications

Sistem Proteksi Tegangan Untuk Smart Micro Inverter Pada PLTS on Grid Skala Kecil

Sistem Proteksi Tegangan Untuk Smart Micro Inverter Pada PLTS on Grid Skala Kecil

Penggunaan Software Wireshark untuk Monitoring dan Troubleshooting pada Komunikasi Client Server IEC 61850

Implementasi GOOSE (IEC61850) pada Sistem Otomasi Gardu Induk di PLN UPDL Semarang

Contact Info

Product

Resources

About