Implementasi Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Pedesaan (Pnpm-Mp) Di Desa Harapan Kecamatan Malili Kabupaten Luwu Timur

Abstract

Tujuan penelitian ini untuk menganalisis bagaimana bentuk partisipasi masyarakat dalam Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Pedesaan (PNPM-MP) di lapangan dan masalah serta hambatan-hambatan apa saja yang timbul dalam pelaksanaannya. Metode penelitian kualitatif dengan menggunakan pendekatan deskriptif. Penelitian dilakukan di desa Harapan Kecamatan Malili Kabupaten Luwu Timur Provinsi Sulawesi Selatan.Hasil penelitian menunjukan bahwa partisipasi masyarakat dalam PNPM-MP baik pada tahap sosialisasi dan perencanaan maupun tahap pelaksanaan dan pengawasannya cukup baik. Program ini juga membawa perubahan yang positif baik dari segi lingkungan, pembangunan manusia, dan perihal pemberdayaan masyarakat. Namun, ada sebagian masyarakat lebih mementingkan kepentingan pribadi dari pada kepentingan kelompok. Artinya, tidak semua masyarakat berpartisipasi dengan tujuan kesejahteraan kelompok melainkan karena upah atau imbalan. Disamping itu, adanya ketidakpercayaan masyarakat terhadap kader atau pelaku kegiatan di Pedesaan. Hal ini terjadi karena hanya sebagian kecil yang memperhatikan informasi yang disampaikan melalui papan informasi, yang merupakan sebagai pusat informasi dan transparansi pelaksanaan kegiatan.

Penerapan E-Government Melalui Sistem Informasi Kesejahteraan Sosial Next Generation (SIKS-NG) Untuk Pengajuan DTKS

“…Keberhasilan penyaluran dana kesejahteraan sosial dapat diukur melalui beberapa indikator dan parameter tertentu (Prastiawati & Darma, 2016). Berikut adalah beberapa faktor yang dapat menjadi penilaian keberhasilan dalam penyaluran dana kesejahteraan sosial Cakupan populasi sasaranmenjadi besar (Mashur, 2017). Presentasi populasi sasaran yang berhasil dijangkau dan mendapatkan manfaat dari program kesejahteraan sosial dengan baik di Kelurahan Cisaranten wetan.…”

Ethno-Pharmaceutical Study of Medicinal Plants for Care and Treatment of Wounds in Indonesia: Systematic Data Search and Preclinical Review

“…Nothopanax scutellarium atau mangkokan merupakan tanaman obat yang biasanya bagian daunnya digunakan oleh masyarakat Baruga, Kecamatan Malili, Kabupaten Luwu Timur sebagai obat luka (Irmawati, 2016). Berdasarkan hasil pengujian luka bakar menggunakan lempengan besi 20 mm x 20 mm pada punggung tikus menunjukkan bahwa salep ekstrak daun mangkokan dengan kosentrasi 75% yang dioleskan 2 kali sehari dapat mempercepat penyembuhan luka yang ditandai dengan terbentuknya keropeng, luka Studi Etnofarmasi Tanaman Obat Untuk Perawatan dan Pengobatan Luka Di Indonesia: Pencarian Data Sistematis dan Tinjauan Secara Praklinik) 7…”

“…Peperomia pellucida atau biasa dikenal dengan suruhan merupakan tanaman yang berkhasiat obat, biasanya digunakan bagian daunnya sebagai obat luka oleh masyarakat Baruga, Malili, Lombok Barat (Irmawati, 2016). Berdasarkan hasil uji secara in vivo pada punggung kelinci yang diberi luka bakar menggunakan lempengan panas berukuran 1,5 cm menunjukkan bahwa gel ekstrak etanol herba suruhan dengan kosentrasi 10% yang digunakan selama 20 hari memberikan hasil yang optimum terhadap penyembuhan luka dibandingkan dengan kosentrasi 5% dan 10%,serta variabel kontrol (Sangadji, Wullur and Bodhi, 2018).…”

“…Sida rhombifolia atau sidaguri merupakan salah satu tanaman yang bagian daunnya berkhasiat sebagai obat, yang biasanya digunakan oleh masyarakat Baruga, Malili, Luwu Timur (Irmawati, 2016). Hasil uji secara in vivo selama 15 hari terhadap luka eksisi dengan diameter 8 mm pada punggung tikus albino menunjukkan bahwa sediaan salep ekstrak daun siduguri dengan kosentrasi 50% lebih efektif untuk meningkatkan kontraksi luka, sel fibroblas dan kolagen dibandingkan dengan kosentrasi 25% dan kontrol negatif, namun tidak memiliki perbedaan yang signifikan dengan sediaan salep ekstrak daun siduguri dengan kosentrasi 33% (Francis, Masimba dan Mwakigonja, 2018).…”

Optimization Analysis Model Determining PNMP Mandiri Loan Status Based on Pearson Correlation

“…The borrowing process at PNPM Mandiri itself has occurred and is taking place in every rural area spread across all sub-districts and city districts [5]. Based on the facts, it can be seen that this creates a problem in the process of controlling loan funds, where there are many cases of bad credit experienced by PNPM Mandiri [6].…”