2021
DOI: 10.53675/jgm.v3i1.229
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Implementasi Kerja Sama Indonesia Dan Malaysia Dalam Penanganan Tenaga Kerja Indonesia Di Malaysia Pada Pemerintahan Periode Kedua Susilo Bambang Yudhoyono (2009-2014)

Abstract: AbstrakPerjanjian bilateral tersebut mempunyai tujuan melindungi TKI dari tindakan kekerasan ketika bekerja. Dengan MoU sebagai regulasi dan perlindungan TKI di Malaysia, baik untuk sektor formal maupun sektor informal (domestik). Dalam jangka waktu pasca moratorium tahun 2009 hingga 2011, Indonesia dan Malaysia saling merespons kebijakan satu sama lain. Kerjasama Indonesia dan Malaysia di bidang ketenagakerjaan membuat MoU sebagai dasar perlindungan terhadap TKI di negara tersebut yang sudah diupayakan oleh k… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
2
1
1

Citation Types

0
1
0
2

Year Published

2022
2022
2024
2024

Publication Types

Select...
3

Relationship

0
3

Authors

Journals

citations
Cited by 3 publications
(4 citation statements)
references
References 1 publication
0
1
0
2
Order By: Relevance
“…Malaysia juga menjadi target migrasi karena kemiripan bahasa dan budaya, yang membuat PMI mudah beradaptasi. Kekerabatan dan hubungan keluarga adalah faktor lain yang mendorong peningkatan PMI Malaysia (Finaldin & Yulianti, 2021). Keluarga lain juga memutuskan untuk menjadi PMI di Malaysia karena saudara yang sukses dan kondisi ekonominya membaik selama bekerja di sana.…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Malaysia juga menjadi target migrasi karena kemiripan bahasa dan budaya, yang membuat PMI mudah beradaptasi. Kekerabatan dan hubungan keluarga adalah faktor lain yang mendorong peningkatan PMI Malaysia (Finaldin & Yulianti, 2021). Keluarga lain juga memutuskan untuk menjadi PMI di Malaysia karena saudara yang sukses dan kondisi ekonominya membaik selama bekerja di sana.…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Pekerja migran adalah orang-orang yang bekerja di luar negara asalnya (Puanandini, 2021;Rukiyati et al, 2019). Indonesia adalah negara dengan jumlah pekerja migran yang cukup besar, termasuk di Malaysia (Finaldin & Yulianti, 2021;Nasirin, 2020). Tidak sedikit anak pekerja migran Indonesia yang berstatus non-dokumen dan hidup dalam kondisi sulit (Alunaza et al, 2022;Aswindo & Hanita, 2021).…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Selain itu, media sosial dapat menjadi faktor yang mempengaruhi pandangan dan nilai-nilai anak, dan lingkungan keluarga yang memberikan pemahaman tentang pentingnya nasionalisme dan mengajarkan anak tentang nilai-nilai nasional juga dapat mempengaruhi nasionalisme anak (Rukiyati et al, 2019). Secara lebih lanjut hasil penelitian menunjukkan bahwa bahwa membangun karakter nasionalisme pada anak pekerja migran dapat dilakukan dengan memberikan pendidikan yang baik mengenai sejarah dan budaya Indonesia, memberikan pengalaman langsung kepada anak tentang keindahan alam dan kekayaan budaya Indonesia, memberikan pemahaman mengenai pentingnya toleransi dan persatuan, serta memberikan kesempatan untuk terlibat dalam kegiatan sosial dan kegiatan yang membantu masyarakat (Finaldin & Yulianti, 2021;Mahardhani, 2018;Nasirin, 2020;Nurgiansah & Rachman, 2022). Melalui cara-cara tersebut, anak-anak pekerja migran akan dapat membangun karakter nasionalisme yang kuat dan siap untuk berkontribusi dalam memajukan Indonesia.…”
Section: Pembahasanunclassified
“…This case made the President of Indonesia at that time, Susilo Bambang Yudhoyono, issued Presidential Instruction Number 6 of 2006, one of which contained "taking the necessary steps by their respective duties, functions, and authorities, in the context of implementing the Policy on Reform of the Indonesian Labor Placement and Protection System. 23 This Presidential Instruction arose because of the many complaints from Indonesian migrant workers in Malaysia. 24 Indonesia has many Bilateral Cooperation Relations with Malaysia, one of which is regarding the Recruitment and Placement of Indonesian Domestic Workers, whose MoU was signed in Bali, Indonesia, on May 13, 2006.…”
Section: Indonesia and Malaysia Memorandum Of Understanding In 2006-2011mentioning
confidence: 99%