Implementasi Kebijakan Tetangga Baik (Good Neighbor Policy) China Pada Masa Presiden Hu Jintao di Greater Mekong Sub-Region (GMS)

Abstract

This research was conducted to understand the implementation of models and factors that influence China's Good Neighbor Policy decision making during the reign of Hu Jintao in the Greater Mekong Sub-Region. By using an Adaptive decision-making model, this paper tries to describe the internal and external factors that influenced President Hu Jintao to choose a model of revitalization of cooperation and infrastructure development as well as economic corridors as a manifestation of the implementation of the Good Neighbors policy in GMS. This study used a qualitative approach and used secondary data as the source of the analyzed data.
 
 Penelitian ini dimaksudkan untuk memahami model implementasi dan faktor yang mempengaruhi pengambilan keputusan pelaksanaan kebijakan Tetangga baik (Good Neighbour Policy) China Pada Masa pemerintahan Hu Jintao di Greater Mekong Sub Region. Dengan menggunakan model pemgambilan keputusan Adaptif, tulisan ini mencoba mendeskripsikan faktor internal dan ekternal yang mempengaruhi Presiden Hu Jintao memilih model revitalisasi kerjasama dan pembangunan infrastruktur serta koridor ekonomi sebagai wujud implementasi kebijakan Tetangga yang Baik di GMS. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan menggunakan data sekunder sebagai sumber data yang dianalisis.

New Trends of Indonesia’s Foreign Policy Under President Joko Widodo in The First Period

“…In essence, foreign policy is a mechanism for a country to adapt to changes in its environment, in this case foreign policy is considered as a consequence of changes both externally and internally (structural change) and the country is seen as an entity that is always moving and adapting to its environment (Abdullah, 2020). Therefore, the implementation model of good neighbor policy is also linked to the adaptive model of decision making theory as follows:…”

Inisiasi Integrasi Ekonomi Asia Tenggara dan Amerika Latin untuk Free Trade Area (FTA)

“…Adapun Indonesia dan Singapura yang termasuk sebagai perwakilan dari kawasan Asia Tenggara telah menjalin kerjasama secara bilateral dengan negara-negara di Amerika latin. Indonesia memiliki kerjasama yang telah diinisasi dalam Forum Bisnis Indonesia-Amerika Latin (Abdullah, 2021). Indonesia telah terkoneksi dengan Chili sejak tahun 1964 serta menjalin kerjasama dalam bidang ekonomi dan sosial budaya secara aktif (Kemlu RI 2018).…”