Implementasi Kebijakan SD-SMP Negeri Satu Atap: Mengapa dan Bagaimana

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menggambarkan implementasi kebijakan sekolah satu atap dari segi pelaksanaan di Kabupaten Konawe Selatan. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif dengan mengumpulkan data melalui wawancara, observasi dan studi dokumentasi. Hasil analisis isi dan kedalaman pelaksanaan penelitian menunjukkan bahwa dalam implementasi kebijakan sekolah satu atap dilaksanakan sesuai dengan rencana dan secara garis besar implementasi kebijakan program dipengaruhi oleh isi kebijakan dan konteks implementasinya. Keseluruhan implementasi kebijakan dievaluasi dengan cara mengukur luaran program berdasarkan tujuan kebijakan penyelenggaraan sekolah satu atap yaitu wajib belajar 9 tahun. Luaran program dilihat melalui dampaknya terhadap masyarakat. Namun impelementasi kebijakan ini masih mengalami beberapa hambatan yakni sarana dan prasarana belum memadai, jumlah tenaga pendidik dan tenaga kependidikan belum cukup, masih terdapat sebagian masyarakat yang rendah pemahamannya terhadap pentingnya pendidikan. Meskipun demikian, sekolah berusaha mengatasi hambatan dalam pelaksanaan kebijakan diantaranya adalah melakukan sosialisasi kepada masyarakat dan memberdayakan guru-guru untuk melakukan pembelajaran lebih efektif.

Implementasi Corporate Social Responsibility (Csr) Pt Permodalan Nasional Madani Melalui Program Ruang Pintar

“…Hal ini sejalan dengan pendapat T. B Smith yang mengakui bahwa untuk menilai keberhasilan diharapkan oleh pembuat kebijakan maka penting untuk dilaksanakan. (Nakamura dan Smallwood, 1980: 2 dalam Lilianti et al, 2021).…”

Implementation of One-Roof School Management (Multi-Case Study in Kema District, North Minahasa Regency)

“…However, in reality, in difficult areas or remote areas educational services are felt to be very lacking, and this results in a lack of equal distribution of education opportunities. Most of the establishments of school educational institutions initiated by the community are still oriented toward urban areas, so it is necessary to implement alternative educational services, especially for disadvantaged communities (the poor, moving, isolated, difficult, and remote areas) such as Open Schools and One Roof Schools (Lilianti et al, 2021).…”

“…Another thing also happened in the administration section at One Roof Pimpin Public Middle School, which was filled with 1 honorary staff who had no work experience and no educational background in administration, even SDN Kecil Pimpin did not have administrative staff to support school management. This problem is caused by the fact that there are rarely teachers and administrative staff who want to teach or work at the one-roof school because of its remote location (Lilianti et al, 2021).…”