2016
DOI: 10.30958/ajmmc.2.3.1
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Images of Conflict and Explicit Violence on Arab TV: A Visual Content Analysis of Five pan-Arab News Networks

Abstract: This study employed a quantitative content analysis in order to examine the framing of visual images of conflict and violence in television news programming from five transnational satellite news channels that broadcast to/from the Arab world -Al Jazeera, Al Jazeera English, Al Arabiya, Alhurra, and BBC Arabic. Comparisons were conducted between the individual networks, and between two dimensions of network taxonomy -western (BBC Arabic, Alhurra, and Al Jazeera English) and liberal commercial (Al Jazeera and A… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...

Citation Types

0
0
0
1

Year Published

2020
2020
2022
2022

Publication Types

Select...
3
1

Relationship

0
4

Authors

Journals

citations
Cited by 4 publications
(1 citation statement)
references
References 41 publications
0
0
0
1
Order By: Relevance
“…Analisis framing yang dilakukan dipeneliti di Indonesia hampir sebagaian besar menggunakan analisis framing kualitatif misalnya penelitian Purworini dkk (2016), dan Anggraeni (2018), dan Wibhisono (2020). Sedangkan, penelitian di luar negeri misalnya Morton & Shelton (2019), Bruce & Conlin (2016), dan Gronemeyer & Porath (2017) menggunakan framing hanya sebagai bingkai teori tetapi tidak menggunakannya sebagai pisau analisis. Studi mereka justru menggunakan content analysis yang bersifat kuantitatif sebagai alat untuk melihat mengukur representasi yang dibangun oleh media massa.…”
unclassified
“…Analisis framing yang dilakukan dipeneliti di Indonesia hampir sebagaian besar menggunakan analisis framing kualitatif misalnya penelitian Purworini dkk (2016), dan Anggraeni (2018), dan Wibhisono (2020). Sedangkan, penelitian di luar negeri misalnya Morton & Shelton (2019), Bruce & Conlin (2016), dan Gronemeyer & Porath (2017) menggunakan framing hanya sebagai bingkai teori tetapi tidak menggunakannya sebagai pisau analisis. Studi mereka justru menggunakan content analysis yang bersifat kuantitatif sebagai alat untuk melihat mengukur representasi yang dibangun oleh media massa.…”
unclassified