2021
DOI: 10.12928/empathy.v4i2.21958
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Iklim Psikologis sebagai Prediktor Kesejahteraan Psikologis pada Karyawan Industri Farmasi di Jabodetabek

Abstract: Menghadapi kondisi pandemi yang tidak menentu, jam kerja yang bertambah, dan kekhawatiran akan pekerjaan karena khawatir mengalami pemutusan hubungan kerja seringkali membuat karyawan merasa terbebani dan merasakan tekanan dalam bekerja yang menurunkan kesejahteraan psikologis karyawan industri farmasi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara iklim psikologis dengan kesejahteraan psikologis pada karyawan industri farmasi di wilayah Jabodetabek. Penelitian ini dilakukan menggunakan studi kor… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
1

Citation Types

0
0
0
2

Year Published

2023
2023
2024
2024

Publication Types

Select...
2

Relationship

0
2

Authors

Journals

citations
Cited by 2 publications
(2 citation statements)
references
References 11 publications
(14 reference statements)
0
0
0
2
Order By: Relevance
“…Hal ini membuat pasien merasa tidak puas dengan pelayanan yang diberikan. Pelayanan yang baik harus sesuai dengan standar pelayanan yang telah ditetapkan 14 . Salah satu dimensi mutu pelayanan adalah ketepatan waktu.…”
Section: Pembahasan Pelayanan Administrasi Rawat Jalanunclassified
“…Hal ini membuat pasien merasa tidak puas dengan pelayanan yang diberikan. Pelayanan yang baik harus sesuai dengan standar pelayanan yang telah ditetapkan 14 . Salah satu dimensi mutu pelayanan adalah ketepatan waktu.…”
Section: Pembahasan Pelayanan Administrasi Rawat Jalanunclassified
“…Sementara, alat ukur ini menjadi sangat penting untuk diadaptasi ke dalam versi bahasa Indonesia, mengingat perannya yang signifikan terhadap banyaknya variabel kerja, seperti motivasi, kepuasan kerja, keterlibatan kerja, komitmen hingga kinerja pegawai (Parker et al, 2003). Penelitianpenelitian terbaru bahkan menunjukkan bahwa iklim psikologis memiliki hubungan secara positif dan signifikan baik terhadap keterikatan kerja (Kavyashree & Kulenur, 2023;Ojokuku et al, 2022), maupun kesejahteraan psikologis (Wardani & Noviyani, 2020;Yuntari et al, 2021). Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa pegawai yang mempersepsikan iklim psikologis secara positif terhadap lingkungan kerjanya, akan memiliki kecenderungan untuk bersikap lebih positif terhadap organisasinya (Deniz & Kanten, 2020).…”
unclassified