2022
DOI: 10.37311/jsscr.v4i2.14028
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Identifikasi Penggolongan Obat Berdasarkan Peresepan Obat Hipertensi di Instalasi Rawat Jalan Rumah Sakit

Abstract: The cause of hypertension is not clearly known, but risk factors that cause hypertension are found, namely the elderly or the elderly, in the form of a family history of hypertension, excess body weight and excessive salt levels. Hypertension is the third leading cause of death in Indonesia with a CFR (Case Fetality Rate) of 4.81%. Causes of the elderly suffer from hypertension due to reduced work functions in the human body. This study aims to determine the characteristics (gender and age) and classes of drug… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
3
1
1

Citation Types

0
0
0
9

Year Published

2023
2023
2024
2024

Publication Types

Select...
6

Relationship

0
6

Authors

Journals

citations
Cited by 6 publications
(9 citation statements)
references
References 5 publications
0
0
0
9
Order By: Relevance
“…Berdasarkan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh (Nilansari et al, 2020) di RSUD Panembahan Senopati tahun 2020 tentang gambaran pola penggunaan antihipertensi memaparkan bahwa terdapat 38 peresepan antihipertensi terapi kombinasi (71,8%), dan 15 peresepan terapi tunggal (28,2%). Sedangkan pada penelitian serupa oleh (Khairiyah et al, 2022) di RSUD Sultan Syarif Mohamad Alkadrie tahun 2022, terdapat 36 peresepan antihipertensi terapi tunggal (53,7%), dan 31 peresepan terapi kombinasi (46,3%), antihipertensi yang paling banyak diresepkan sebagai terapi tunggal adalah amlodipine, sedangkan untuk terapi kombinasinya adalah amlodipine dan candesartan.…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Berdasarkan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh (Nilansari et al, 2020) di RSUD Panembahan Senopati tahun 2020 tentang gambaran pola penggunaan antihipertensi memaparkan bahwa terdapat 38 peresepan antihipertensi terapi kombinasi (71,8%), dan 15 peresepan terapi tunggal (28,2%). Sedangkan pada penelitian serupa oleh (Khairiyah et al, 2022) di RSUD Sultan Syarif Mohamad Alkadrie tahun 2022, terdapat 36 peresepan antihipertensi terapi tunggal (53,7%), dan 31 peresepan terapi kombinasi (46,3%), antihipertensi yang paling banyak diresepkan sebagai terapi tunggal adalah amlodipine, sedangkan untuk terapi kombinasinya adalah amlodipine dan candesartan.…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Pada pasien anak yang memiliki asma sangat penting adanya respon dari pihak tenaga kesehatan baik itu waktu maupun tindakan yang dilakukan seperti pemberian nebulizer. Menurut IDAI (2016) seharusnya obat pengendali asma diberikan dalam bentuk inhalasi namun pemberian secara inhalasi membutuhkan teknik yang khusus dan sulit bagi pasien yang masih berusia 3 tahun sehingga diberikan dalam bentuk oral dengan ketentuan pemberian tidak dalam jangka panjang (Kasrin, Pratiwi, & Rizkifani, 2022). Waktu Tanggap merupakan gabungan dari response time dari saat pasien tiba di pintu puskesmas sampai dengan saat respon petugas melayani pasien di IGD hingga selesainya tindakan (Simandalahi, Morika, Sartiwi, Indah, & Dewi, 2019).…”
Section: Respon Tenaga Kesehatanunclassified
“…Kejadian hipertensi di Indonesia semakin meningkat. Prevalensi kejadian hipertensi pada masyarakat Indonesia yang berusia 18 tahun keatas sebesar (34,1%) (Khairiyah, 2022). Data Profil Kesehatan Jawa Tengah menunjukkan penyakit hipertensi menempati proporsi terbesar dari penyakit tidak menular sebesar 71.81 % (Dinkes Jateng, 2017).…”
Section: Pendahuluanunclassified