Identifikasi Kedalaman Lapisan Tanah Keras Menggunakan Metode Geolistrik Tahanan Jenis (Studi Kasus: Jalan Perdana Kota Pontianak)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menentukan kedalaman lapisan tanah keras di area tanah gambut. Pengambilan data dilakukan menggunakan metode geolistrik tahanan jenis dengan konfigurasi Wenner-Schlumberger. Penelitian ini mengaplikasikan empat lintasan dengan panjang masing-masing 160 m. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebaran nilai tahanan jenis pada lintasan 1 sebesar 1,89-120 Ωm, pada lintasan 2 sebesar 1,38-140 Ωm, pada lintasan 3 sebesar 2,39-132 Ωm, dan pada lintasan 4 sebesar 1,15-101 Ωm. Berdasarkan batas antara lapisan gambut dengan lapisan tanah keras, kedalaman lapisan tanah keras berada di bawah lapisan gambut yang dinterpretasi sebagai lapisan lempung berpasir dan diprediksi berada pada kedalaman 3,5-12,4 m.

Perbandingan Data Geolistrik Dan Data Sondir Dalam Identifikasi Lapisan Bawah Permukaan Di Kota Pontianak

“…Sedangkan survei geofisika bertujuan untuk mengidentifikasi lapisan bawah permukaan. Salah satu metode geofisika yang sering digunakan metode geolistrik [3].…”

Identifikasi Zona Akuifer Menggunakan Metode Resistivitas-DC di Daerah Kipas Lava Pegunungan Malabar Kabupaten Bandung Jawa-Barat

“…Survey awal dibutuhkan untuk mengetahui kondisi lapisan tanah bawah permukaan begitu pun untuk pendugaan adanya lapisan akuifer. Metode geofisika yang banyak digunakan untuk survey struktur dangkal yang terkait dengan penentuan bidang gelincir [1], untuk mendapatkan lapisan tanah keras [2] dan lapisan akuifer adalah metode resistivitas [3,4,5]. Dari beberapa metode resostovotas yang sudah banyak digunakan untuk mengidentifikasi akuifer dan struktur bawah permukaan, metode Resistivitas DC sudah menunjukkan hasil yang baik dalam pendugaan lapisan akuifer dan batuan dilihat dari distribusi nilai resistivitasnya [6,7,8].…”