“I prefer to build trust”: Parenting approaches to nurturing their children's digital skills

Abstract

Positioned as digital natives, children are assumed to be experts in using social media. Though they are quick in picking up technical social media features, their ability to fully comprehend online risks is often questioned, raising parental anxiety about their children's engagement with digital media. While academic research has attempted to identify and measure digital skills, little is known about how these skills are negotiated within the family. This article draws on a qualitative study looking at the ways families with pre-teens negotiate the use of social media. Data collection included home-based interviews with 15 families from Melbourne, Australia ( n = 30). In each family, the eldest child (10 to 15 years old) and one of the parents were separately interviewed. Additionally, social media tours (a first-hand display of online practices) complemented interviews with children. This article discusses how confidence in children's abilities, as well as personal perceptions of the parent's digital capabilities, affects how the parent navigates their children's use of digital media, as well as their level of success in developing safe digital practices with their children. This article uncovers three dominant parental approaches that emerged across the sample: the watchdog, the chaperon, and the collaborator. Central to each of these are varying degrees of trust in a child's ability to engage in safe practices online.

2. Digital danning i barnehage, skole, hjem og fritid

“…In the analysis below, we utilise Buckingham's categories as useful tools for interpreting parental mediation strategies. The importance of linking the concepts of parental mediation and critical media literacy is in line with Savic (2022). He suggests that digital literacies should be understood as shared within the family context since digital devices and media, such as video games, challenge traditional hierarchies of expertise within the family.…”

Evaluación de la competencia digital del alumnado de Educación Primaria

“…En el caso del alumnado de Educación Primaria se requieren aún más estudios que entiendan esta competencia como "el conjunto de una competencia tecnológica más allá de su frecuencia de uso" (Martínez Serrano, 2018, p.36). En este sentido, Martínez-Piñeiro et al ( 2019), Sciacca et al (2021), Savic (2022) aluden, además, a la falta de estudios que consideren las variables sociodemográficas como elemento influyente en la adquisición y dominio de la CD en esta etapa escolar, pues se están generando ciertos desequilibrios en la adquisición de esta competencia en función de los diferentes entornos sociales y familiares del alumnado (Fraga-Varela y Rodríguez-Groba, 2019; Hernández y Iglesias, 2020, Haddon et al, 2020;Mascheroni et al, 2022).…”

Penguatan Pengasuhan Digital Orang Tua Dalam Komunitas Berbasis Keagamaan

“…Justifikasi atas permasalahan berdasarkan analisis dibutuhkannya intervensi yang didasarkan pada tanggapan para orangtua, dapat digolongkan sebagai berikut: Untuk menjawab permasalahan di atas, pelaksana merancang intervensi mengacu pada Zaltman et al (1972) sebagai upaya perubahan sosial berupa penguatan pengasuhan digital bagi orang tua yang mengalami kesulitan dalam mendampingi anak dalam pemanfaatan teknologi digital. Intervensi didasarkan pada sejumlah pertimbangan, antara lain: 1) Sejumlah penelitian saat ini tentang praktik mengasuh anak sebagian besar difokuskan pada upaya untuk mengatur keterpaparan anak-anak terhadap risiko daring (Savic, 2021); 2) Kajian literatur yang dilakukan Nichols (2022) menunjukkan bahwa strategi mediasi dan pembatasan (restriksi) sebagai strategi kontrol ini diragukan efektivitas dan kemanfaatannya; 3) Sejumlah peneliti dan pakar mengusulkan pendampingan yang bersifat simetris dan kooperatif demi keuntungan kedua belah pihak di mana orang tua dan anak bekerja sama dalam mengembangkan aspek fungsional dan kritis keterampilan digital (Savic, 2021). Pendampingan semacam ini diharapkan mendorong orang tua untuk mendampingi anak dalam pemanfaatan teknologi digital sekaligus meminimalisir tendensi resiko dan bahayanya.…”

“…Karenanya, dalam intervensi ini ditekankan peran orangtua sebagai pengawas, pendamping dan kolaborator bagi anak sedapat mungkin harus selalu diupayakan, selain mengenali keahlian digital anak-anak sejauh ini dan memungkinkan mereka untuk mengembangkannya lebih lanjut melalui eksperimen dengan perangkat digital dan media sosial. Orang tua tetap terdepan dalam aspek kritis keterampilan digital, sementara anak-anak unggul dalam aspek fungsional (Savic, 2021). Selain itu, melalui penerapan pengasuhan digital ini juga diharapkan, antara lain, adanya peningkatan dalam manajemen waktu dan kematangan dalam menggunakan internet/gawai (gadget) secara fungsional (Modecki et al, 2022;Willett, 2015).…”