2011
DOI: 10.1038/vital1373
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Hypnosis for dental professionals

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
1

Citation Types

0
0
0
1

Year Published

2020
2020
2022
2022

Publication Types

Select...
3

Relationship

0
3

Authors

Journals

citations
Cited by 3 publications
(1 citation statement)
references
References 5 publications
0
0
0
1
Order By: Relevance
“…Dokter gigi harus dipersiapkan dengan baik untuk memberikan dukungan yang efektif melalui hipnosis bagi pasien yang fobia dan cemas. 8 Persiapan dapat dilakukan sejak mahasiswa masih menempuh pendidikan sarjana kedokteran gigi karena salah satu kompetensi utama dari Standar Kompetensi Dokter Gigi Indonesia (SKDGI) adalah mengelola dan menyelesaikan masalah-masalah nyeri dan kecemasan dengan pendekatan non farmakologik, salah satunya yaitu dengan prosedur dental hypnosis. 9 Prosedur hipnosis terdiri dari beberapa tahapan yang perlu dilakukan secara berurutan, yaitu: 1) pre-induction, suatu proses untuk mempersiapkan suatu situasi dan kondisi yang bersifat kondusif antara hipnotis dengan subjek; 2) induction, suatu proses untuk merubah kondisi kesadaran subjek; 3) deep level test, suatu proses untuk menguji tingkat kesadaran seorang subjek; (4) suggestion, suatu proses untuk memasukkan kalimat-kalimat sugesti ke alam bawah sadar subjek; (5) post-hypnotic, suatu proses memasukan agar tetap berlaku walaupun seseorang telah berada dalam kondisi pasca-hipnotis (normal); dan (6) termination, suatu tahapan untuk mengakhiri proses hipnosis.…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Dokter gigi harus dipersiapkan dengan baik untuk memberikan dukungan yang efektif melalui hipnosis bagi pasien yang fobia dan cemas. 8 Persiapan dapat dilakukan sejak mahasiswa masih menempuh pendidikan sarjana kedokteran gigi karena salah satu kompetensi utama dari Standar Kompetensi Dokter Gigi Indonesia (SKDGI) adalah mengelola dan menyelesaikan masalah-masalah nyeri dan kecemasan dengan pendekatan non farmakologik, salah satunya yaitu dengan prosedur dental hypnosis. 9 Prosedur hipnosis terdiri dari beberapa tahapan yang perlu dilakukan secara berurutan, yaitu: 1) pre-induction, suatu proses untuk mempersiapkan suatu situasi dan kondisi yang bersifat kondusif antara hipnotis dengan subjek; 2) induction, suatu proses untuk merubah kondisi kesadaran subjek; 3) deep level test, suatu proses untuk menguji tingkat kesadaran seorang subjek; (4) suggestion, suatu proses untuk memasukkan kalimat-kalimat sugesti ke alam bawah sadar subjek; (5) post-hypnotic, suatu proses memasukan agar tetap berlaku walaupun seseorang telah berada dalam kondisi pasca-hipnotis (normal); dan (6) termination, suatu tahapan untuk mengakhiri proses hipnosis.…”
Section: Pendahuluanunclassified