2021
DOI: 10.25299/geram.2021.vol9(1).5607
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Hubungan Timbal Balik Manusia dan Alam dalam Legenda Ikan Bungo: Kajian Ekologi Sastra

Abstract: Literary ecology in the Bungo Fish legend discusses the relationship between humans and nature and vice versa. To create a balance, awareness is needed in managing, preserving and maintaining local wisdom, which is beginning to erode due to human unpreparedness in facing technological developments. The problems in literary works, especially the Bungo Fish legend originating from Sumpabaka in Wajo Regency, are based on several reasons. First, there is a relationship between living things and their environment e… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
2
1
1

Citation Types

0
0
0
2

Year Published

2022
2022
2023
2023

Publication Types

Select...
3

Relationship

0
3

Authors

Journals

citations
Cited by 3 publications
(4 citation statements)
references
References 0 publications
0
0
0
2
Order By: Relevance
“…Dongeng, cerita rakyat, dan lagu tersebut berkisah mengenai kehidupan sehari-hari atau berkaitan dengan ruang lingkup masyarakat Malind-Anim. Sastra lisan merupakan kesusastraan yang mencakup interaksi antara manusia dengan manusia serta manusia dengan makhluk lainnya, yang dapat dilihat dengan jelas melalui berbagai bentuk keyakinan yang ditransmisikan, seperti mantra (Umsyani et al, 2021) atau cerita rakyat yang membentuk nilai-nilai kepercayaan dalam suatu komunitas tertentu (Arisa et al, 2021). Perspektif yang memandang sastra sebagai sesuatu yang saling berinteraksi dengan masyarakat memiliki peran yang signifikan dalam menganalisis hubungan antara sastra lisan dan nilai-nilai sosial budaya yang tercermin di dalamnya.…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Dongeng, cerita rakyat, dan lagu tersebut berkisah mengenai kehidupan sehari-hari atau berkaitan dengan ruang lingkup masyarakat Malind-Anim. Sastra lisan merupakan kesusastraan yang mencakup interaksi antara manusia dengan manusia serta manusia dengan makhluk lainnya, yang dapat dilihat dengan jelas melalui berbagai bentuk keyakinan yang ditransmisikan, seperti mantra (Umsyani et al, 2021) atau cerita rakyat yang membentuk nilai-nilai kepercayaan dalam suatu komunitas tertentu (Arisa et al, 2021). Perspektif yang memandang sastra sebagai sesuatu yang saling berinteraksi dengan masyarakat memiliki peran yang signifikan dalam menganalisis hubungan antara sastra lisan dan nilai-nilai sosial budaya yang tercermin di dalamnya.…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Ecological symbolism in Melawi Malay mantras can be uncovered through ecocritical studies. Ecology in the literary context reflects the complex interaction between humans, culture, and the natural environment (Arisa et al, 2021). Ecocritical studies, as an approach to unveil wisdom in oral literature, consider local wisdom an integral part of ecosystem management (Azis, 2021;Endraswara, 2016).…”
Section: Ecological Symbolism In Mantras Through Ecocritical Studiesmentioning
confidence: 99%
“…"Preservation" pertains to cultural aspects, human experiences, and development. The reciprocity involves human responsibility towards nature living harmoniously with it (Arisa et al, 2021). "Culture" is linked to cultural elements contained within the mantra (Musafar et al, 2023).…”
Section: Symbolization Of Ecological Elements In Melawi Malay Medicin...mentioning
confidence: 99%
“…Melalui kebudayaan, manusia berkembang dan tetap bertahan karena mampu melakukan proses penyesuaian timbal balik terhadap alam dalam jangka waktu panjang. Timbal balik tersebut berupa tanggung jawab manusia terhadap alam dan hidup selaras dengan alam (Arisa et al, 2021). Oleh karena itu, kebudayaaan sebagai ciptaan atau warisan hidup bermasyarakat adalah hasil daya cipta atau kreativitas para pendukungnya dalam rangka berinteraksi dengan alamnya.…”
Section: Pendahuluanunclassified