2018
DOI: 10.17977/um023v7i12018p107-109
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Hubungan Status Sosial Ekonomi Dan Subjective Well Being Pada Ibu Penderita Skizofrenia

Abstract: Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat ada tidaknya hubungan status sosial ekonomi dengan subjective well being pada Ibu dari penyandang skizofrenia. Status sosial ekonomi adalah kedudukan atau tempat seseorang dalam masyarakat yang dilihat dari tingkat pendidikan, tingkat pendapatan, dan jenis pekerjaan. Sedangkan subjective well being adalah evaluasi individu mengenai kualitas hidupnya. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian kuantitatif deskriptif dengan model korelasional. Populasi dalam peneli… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
1

Citation Types

0
0
0
1

Year Published

2021
2021
2021
2021

Publication Types

Select...
1

Relationship

0
1

Authors

Journals

citations
Cited by 1 publication
(1 citation statement)
references
References 0 publications
0
0
0
1
Order By: Relevance
“…11 Hasil penelitian menemukan dari 40 penderita skizofrenia di RS Radjiman Wediodiningrat, 60% dari keluarga status social ekonomi rendah. 12 Tugas kesehatan keluarga kategori baik didukung oleh kemampuan keluarga mengenal masalah gangguan jiwa baik atau pengetahuan baik sehingga berdampak pada pengambilan keputusan tepat dalam merawat, menyediakan fasilitas dan lingkungan pada ODGJ serta pemanfaatan Rumah Sakit atau Puskesmas dalam mengontrol kesehatan serta pengobatan teratur. Semua responden mengatakan bahwa informasi tentang gangguan jiwa didapatkan dari petugas kesehatan Rumah Sakit Jiwa Madani serta didukung oleh tingkat pendidikan yang cukup.…”
Section: Pembahasanunclassified
“…11 Hasil penelitian menemukan dari 40 penderita skizofrenia di RS Radjiman Wediodiningrat, 60% dari keluarga status social ekonomi rendah. 12 Tugas kesehatan keluarga kategori baik didukung oleh kemampuan keluarga mengenal masalah gangguan jiwa baik atau pengetahuan baik sehingga berdampak pada pengambilan keputusan tepat dalam merawat, menyediakan fasilitas dan lingkungan pada ODGJ serta pemanfaatan Rumah Sakit atau Puskesmas dalam mengontrol kesehatan serta pengobatan teratur. Semua responden mengatakan bahwa informasi tentang gangguan jiwa didapatkan dari petugas kesehatan Rumah Sakit Jiwa Madani serta didukung oleh tingkat pendidikan yang cukup.…”
Section: Pembahasanunclassified