2023
DOI: 10.24853/myjm.4.1.8-15
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Hubungan Status Gizi dan Pengetahuan Gizi dengan Kejadian Anemia Pada Remaja Putri di SMP Triyasa Ujung Berung Bandung

Desi Fadia Syabani Ridwan,
Inne Indraaryani Suryaalamsah

Abstract: Latar Belakang: Remaja putri merupakan salah satu kelompok yang berisiko tinggi mengalami anemia. Remaja awal antara usia 10 sampai 13 tahun, remaja pertengahan antara usia 14 sampai 16 tahun, dan remaja akhir antara usia 17 sampai 20 tahun. Anemia dapat menyebabkan gangguan pertumbuhan dan perkembangan remaja putri. Menurut Riset Kesehatan Dasar Indonesia, frekuensi anemia pada remaja putri meningkat dari 22,7% pada tahun 2013 menjadi 32% pada tahun 2018. Di Jawa Barat prevalensi anemia remaja putri sekolah s… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
1

Citation Types

0
0
0
1

Year Published

2024
2024
2024
2024

Publication Types

Select...
1

Relationship

0
1

Authors

Journals

citations
Cited by 1 publication
(1 citation statement)
references
References 7 publications
0
0
0
1
Order By: Relevance
“…30 Penelitian ini sejalan dengan penelitian lain bahwa kecukupan zat gizi makro dengan kadar hemoglobin tidak mempunyai hubungan (p>0,05) hal ini dikarenakan masing-masing responden mengalami defisiensi energi sebesar 93,2%, defisiensi karbohidrat kurang sebesar 78%, defisiensi lemak sebesar 98,3% dan defisiensi protein kurang dari 89,8%, hal ini disebabkan mengkonsumsi makanan yang tidak bergizi, tidak sarapan pagi, makan tidak teratur, jarang makan pada malam hari. 31 Anemia juga dapat mengakibatkan perubahan status gizi responden. IMT/U alat ukur yang digunakan untuk mengetahui status gizi responden.…”
Section: Variabel R Punclassified
“…30 Penelitian ini sejalan dengan penelitian lain bahwa kecukupan zat gizi makro dengan kadar hemoglobin tidak mempunyai hubungan (p>0,05) hal ini dikarenakan masing-masing responden mengalami defisiensi energi sebesar 93,2%, defisiensi karbohidrat kurang sebesar 78%, defisiensi lemak sebesar 98,3% dan defisiensi protein kurang dari 89,8%, hal ini disebabkan mengkonsumsi makanan yang tidak bergizi, tidak sarapan pagi, makan tidak teratur, jarang makan pada malam hari. 31 Anemia juga dapat mengakibatkan perubahan status gizi responden. IMT/U alat ukur yang digunakan untuk mengetahui status gizi responden.…”
Section: Variabel R Punclassified