Tujuan: penelitian ini ditujukan supaya dapat mengetahui faktor- faktor apa saja yang dialami oleh balita sehingga mengalami kesulitan makan. Metode: Penelitian ini ialah penelitian berjenis kuantitatif dengan menggunakan metode bersifat deskriptif korelasi dengan pendekatan cross sectional. Variabel independen yang digunakan adalah faktor internal (faktor psikologis, nutrisi, dan organik) dan Faktor eksternal (Faktor kebiasaan makan dan lingkungan). Sedangkan variable dependenya adalah kesulitan makan pada balita. Hasil: Berdasarkan hasil Analisa bivariat yang dilakukan komponen faktor internal semuanya menunjukan hasil sig.(2-tailed) bernilai 0,000, dikarenakan nilai sig.(2-tailed) 0,000 tidak melebihi 0,05 berarti ha diterima serta ho ditolak. Sedangkan pada faktor eksternal, faktor kebiasaan makan memperlihatkan hasil sig.(2-tailed) bernilai 0,000 dan faktor lingkungan memperlihatkan hasil sig.(2-tailed) bernilai 0,035, meskipun berbeda namun kedua nilai menunjukan tidak melebihi 0,05, berarti ha diterima serta ho ditolak. Kesimpulan: Disimpulkan sebagai berikut: 1.) Karakteristik responden usia Ibu paling banyak adalah 20-29 tahun yaitu 42 responden dengan persentase (84%) dan usia Ibu paling sedikit adalah usia 40-56 tahun yaitu 3 responden dengan persentase (6%). 2.) Gambaran faktor internal baik terdapat 11 responden dengan persentase (22%) dan faktor eksternal kurang terdapat 39 responden dengan persentase (78%). 3.) Gambaran kesulitan makan pada Balita yang tidak baik terdapat 27 responden dengan persentase (54%). 4.) Terdapat hubungan antara faktor-faktor penyebab (internal serta eksternal) dengan kesulitan makan pada balita di Kp. Rawakalong RT.003 RW.009 Grogol, Depok