Pendahuluan: Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) merupakan penyakit yang sering dialami oleh balita dengan gejala seperti batuk, pilek dan panas selama 2 minggu terakhir. Berdasarkan Data Dinkes DKI 2020 ISPA menempati urutan pertama dari 10 penyakit yang lain. ISPA pada balita paling banyak diderita di Puskesmas bukit duri. ISPA bisa diakibatkan oleh faktor internal/lingkungan dalam rumah yang meliputi faktor individu balita, lingkungan fisik rumah, faktor perilaku, faktor sosialdemografi.
Tujuan: Untuk mengetahui hubungan kondisi lingkungan rumah, perilaku merokok dan status gizi dengan kejadian ISPA pada balita di Kelurahan Bukit Duri Jakarta Selatan tahun 2022.
Metode: Penelitian ini bersifat analitik deskriptif dengan pendekatan Cross-Sectional. Variabel independennya adalah kondisi lingkungan rumah, perilaku merokok dan status gizi, sedangkan variabel dependennya adalah ISPA. Sampel pada penelitian ini sebanyak 30 sampel dengan responden ibu balita dengan pengambilan sampel secara total sampling. Instrumen penelitian menggunakan kuesioner, dan data dianalisis menggunakan uji chi-square.
Hasil: Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa sebanyak 18 balita mengalami ISPA dan 12 balita tidak mengalami ISPA. Hasil analisis bivariat diketahui bahwa terdapat dua variabel independen yang berhubungan terhadap ISPA pada balita di Kelurahan Bukit duri, yaitu kondisi lingkungan rumah nilai p=0,031, perilaku merokok p=0,046. Sedangkan variabel yang tidak berhubungan yaitu status gizi.
Kesimpulan: Didapatkan ikatan yang bermakna antara kondisi Lingkungan rumah dan perilaku merokok dengan Kejadian ISPA. Dan tidak terdapat ikatan yang bermakna antara status gizi dengan kejadian ISPA.