2015
DOI: 10.35790/ecl.3.1.2015.6837
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Hubungan Kadar Gula Darah Tidak Terkontrol Dan Lama Menderita Diabetes Melitus Denganfungsi Kognitif Pada Subyek Diabetes Melitus Tipe 2

Abstract: Diabetes Mellitus (DM) type 2 is one of the chronic disease which related to the increased risk of cognitive decline. Uncontrolled blood glucose levels and duration of DM affect the pathophysiology of the occurrence of cognitive function disruption to DM type 2 subject. Uncontrolled blood glucose levels is HbA1c levels > 7% and cognitive function measured by using Mini Mental State Examination (MMSE). The objective of this research is to find out the relation between an uncontrolled blood glucose levels and… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
2
1
1
1

Citation Types

0
4
0
4

Year Published

2020
2020
2024
2024

Publication Types

Select...
7

Relationship

0
7

Authors

Journals

citations
Cited by 8 publications
(8 citation statements)
references
References 2 publications
0
4
0
4
Order By: Relevance
“…Melihat nilai yang didapatkan tidak signifikan maka dengan demikian H0 diterima sehingga didapatkan tidak adanya hubungan yang signifikan kadar kreatinin dan mikroalbumin pada pasien diabetes mellitus tidak terkontrol di klinik Media Farma Samarinda. Pemeriksaan HbA1C merupakan gold standar yang baik dalam pengukuran kadar glikemik, dan menjadi tolak ukur yang tepat untuk pasien dalam pengendalian Diabetes Mellitus, sedangkan salah satu komplikasi yang dapat terjadi pada pasien Diabetes Mellitus dikarenakan adanya kerusakan pada ginjal yang dapat dilihat dari kadar kreatinin dan mikroalbumin (Meloh 2015).…”
Section: Simpulanunclassified
“…Melihat nilai yang didapatkan tidak signifikan maka dengan demikian H0 diterima sehingga didapatkan tidak adanya hubungan yang signifikan kadar kreatinin dan mikroalbumin pada pasien diabetes mellitus tidak terkontrol di klinik Media Farma Samarinda. Pemeriksaan HbA1C merupakan gold standar yang baik dalam pengukuran kadar glikemik, dan menjadi tolak ukur yang tepat untuk pasien dalam pengendalian Diabetes Mellitus, sedangkan salah satu komplikasi yang dapat terjadi pada pasien Diabetes Mellitus dikarenakan adanya kerusakan pada ginjal yang dapat dilihat dari kadar kreatinin dan mikroalbumin (Meloh 2015).…”
Section: Simpulanunclassified
“…Umumnya pengobatan diabetes mellitus menggunakan obat hipoglikemik secara oral dapat menimbulkan efek samping [7,8], sedangkan menggunakan terapi insulin dapat menyebabkan fase hipoglikemik yang tidak terkontrol [9,10]. Pengobatan penyakit diabetes mellitus dengan memanfaatkan bahan alami saat ini mulai berkembang, karena bahan alami dianggap tidak menimbulkan efek negatif bagi tubuh jika dibandingkan obat yang menggunakan bahan kimia karena, bahan alami mudah diuraikan dalam tubuh [8,11].…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Several studies even find DM duration of more than 5 years could lead to cognitive impairment Meloh, Pandelaki, & Sugeng (2015); Nurmaguphita & Sugiyanto (2018). Risk of cognitive decline is greater in people with longer diabetes duration (Nuchalida, 2015).…”
Section: Characteristics Of Patients With Type 2 Diabetes Mellitus Bymentioning
confidence: 99%