Orangtua yang bekerja menjadi salah satu alasan lansia merawat cucu. berbagai penurunan yang dialami lansia menjadi hambatan dalam mengasuh cucu yang memengaruhi kesejahteraan psikologis. Tujuan penelitian ini untuk mengeksplor kesejahteraan psikologis lansia yang merawat cucu. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Pengumpulan responden menggunakan purposive sampling. Analisis data menggunakan teknik Interpretative Phenomenology Analysis. Verifikasi data penelitian menggunakan teknik member check. Penelitian melibatkan empat lansia berjenis kelamin perempuan. Hasil penelitian menemukan bahwa motivasi lansia mengasuh cucu yaitu membantu anaknya yang bekerja, mengurangi kekosongan yang dialami dan menanamkan pendidikan moral secara langsung. Makna mengasuh cucu pada lansia menunjukkan pengasuhan cucu membuat responden menjadi lebih sehat, memiliki tanggung jawab dan mendapat hiburan. Perasaan yang muncul ketika lansia merawat cucu adalah senang, lelah dan capek. Kesejahteraan psikologis pada lansia meliputi enam aspek, yaitu penerimaan diri, hubungan dengan orang lain, otonomi diri, penguasaan lingkungan, tujuan hidup dan pertumbuhan pribadi. Keempat responden memenuhi keenam aspek kesejahteraan psikologis walaupun terkadang mengalami kesulitan. Implikasi penelitian ini yaitu memberikan gambaran kesejahteraan psikologis khususnya lansia yang merawat cucu agar menjadi pertimbangan untuk orang tua yang ingin menitipkan anaknya diasuh oleh nenek/kakeknya.