Hubungan Forgiveness dan Psychological Well-Being pada Mahasiswa yang Pernah Mengalami Putus Cinta

Abstract

This study aims to identify the correlation between forgiveness and psychological well-being of college students who have experienced a breakup. This research is a quantitative correlational. The instruments that used in this study are TRIM-18 scale (Transgression Recated Interpersonal Motivation Scale) developed by McCullough to measure forgiveness, and Ryff's Psychological Well-Being Scale developed by Ryff to measure psychological well-being. The subjects in this study were 79 students from Faculty of Psychology, Satya Wacana Christian University Psychology who were obtained using snowball sampling. The data analysis technique used the Pearson correlation test. The results showed the correlation coefficient r = 0.206 with a significance value of 0.034 (p< 0.05), thus indicating that there is positive correlation between forgiveness and psychological well-being in students who have experienced a breakup. This means that the higher the forgiveness, the higher psychological well-being and vice versa.Keywords: forgiveness, psychological well-being, college student, breakup. Indonesian Abstract: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan forgiveness dan psychological well-being pada mahasiswa yang pernah mengalami putus cinta. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dan jenis penelitian yang digunakan adalah korelasional. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan dua skala, yaitu TRIM-18 (Transgression Related Interpersonal Motivation Scale) yang dikembangkan oleh McCullough untuk mengukur forgiveness, dan Ryff’s Psychological Well-Being Scale yang dikembangkan oleh Ryff untuk mengukur psychological well-being. Subjek dalam penelitian ini adalah 79 orang mahasiswa Psikologi Universitas Kristen Satya Wacana yang diperoleh menggunakan snowball sampling. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji korelasi Pearson. Hasil penelitian menunjukkan koefisien korelasi sebesar r= 0.206 dengan nilai signifikansi sebesar 0.034 (p<0.05). Hasil tersebut menandakan bahwa terdapat hubungan positif antara forgiveness dan psychological well-being pada mahasiswa yang pernah mengalami putus cinta. Hal ini berarti bahwa semakin tinggi forgiveness, maka semakin tinggi psychological well-being begitu pun sebaliknya. Kata kunci: forgiveness, psychological well being, mahasiswa¸ putus cinta

Konseling Sebaya: Sebuah Penanganan Masalah Psikologis Remaja Putus Cinta [Peer Counseling: A Handling of Post-Breakup Adolescent Psychological Problem]

“…Putusnya hubungan romantis secara empiris menimbulkan berbagai respon, baik itu fisik maupun emosional yang negatif, mulai dari kecemasan, depresi, psikopatoplogi, kesepian, daya tahan tubuh melemah, sakit fisik baik secara fatal dan nonfatal, serta menurunnya kuantitas hidup hingga kematian mendadak melalui keinginan bunuh diri (Tacasily, 2021). Selain distres psikologi, dampak lainnya akibat putus cinta akan munculnya perilaku obsesif untuk mengejar mantan pasangan.…”