2022
DOI: 10.55129/jnerscommunity.v13i1.1688
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Hubungan Dampak Psikologis (Stress Dan Kecemasan) Dengan Kinerja Perawat Di Rs Surabaya

Abstract: Pandemi Covid-19 menyebabkan banyak masalah baik bagi kesehatan fisik maupun kesehatan mental khususnya bagi tenaga kesehatan. Dampak psikologis yang muncul diantaranya berupa stress dan kecemasan perawat selama melakukan perawatan pasien di masa pandemi Covid-19 dan merupakan penyebab potensial terjadinya masalah kesehatan mental bagi perawat. Dampak psikologis yang dialami secara langsung dapat menghambat kemampuan perawat dalam memberikan pelayanan. Kinerja perawat dikhawatirkan akan terpengaruh sehingga pe… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
1

Citation Types

0
0
0

Year Published

2023
2023
2023
2023

Publication Types

Select...
1

Relationship

0
1

Authors

Journals

citations
Cited by 1 publication
(1 citation statement)
references
References 0 publications
0
0
0
Order By: Relevance
“…Pada sebagian orang yang mengetahui informasi pre operasi secara baik justru akan meningkatkan kecemasannya, dan sebaliknya pada responden yang mengetahui informasi pre operasi yang minim justru membuatnya santai menghadapi operasinya, setiap ada stressor yang menyebabkan individu merasa cemas maka secara otomatis muncul upaya untuk mengatasinya dengan berbagai mekanisme koping. Pasien yang setelah diberikan komunikasi terapeutik mengatakan bahwa dirinya menjadi lebih tenang, ikhlas dan siap menjalani tindakan operasi [11]. Komunikasi yang terampil, profesional, menghormati privasi pasien, pasien akan merasa lebih diperhatikan, mendapat dukungan, dan memiliki pemahaman sehingga dapat mengurangi perasaan gellisah, tegang, takut dan cemas.…”
Section: Pembahasanunclassified
“…Pada sebagian orang yang mengetahui informasi pre operasi secara baik justru akan meningkatkan kecemasannya, dan sebaliknya pada responden yang mengetahui informasi pre operasi yang minim justru membuatnya santai menghadapi operasinya, setiap ada stressor yang menyebabkan individu merasa cemas maka secara otomatis muncul upaya untuk mengatasinya dengan berbagai mekanisme koping. Pasien yang setelah diberikan komunikasi terapeutik mengatakan bahwa dirinya menjadi lebih tenang, ikhlas dan siap menjalani tindakan operasi [11]. Komunikasi yang terampil, profesional, menghormati privasi pasien, pasien akan merasa lebih diperhatikan, mendapat dukungan, dan memiliki pemahaman sehingga dapat mengurangi perasaan gellisah, tegang, takut dan cemas.…”
Section: Pembahasanunclassified