Manusia memiliki cara yang berbeda dalam menanggapi permasalahan hidup, cuplikan penderitaan yang dirasakan oleh manusia dalam kehidupan sehari-hari, seperti korban dari tindak kejahatan, diuji dengan sakit keras, himpitan ekonomi, dan sebagainya. Tidak jarang sebagian orang melakukan kesalahan, karena belum berdamai dengan perasaan menderita, ini wajar dirasakan oleh kita karena tidak paham mengenai tujuan apa yang sebenarnya ada dibalik penderitaan yang dirasakan. Kajian ini terinspirasi dari orang-orang yang berhasil melalui masa pederitaannya, dan mau berbagi atas kisahnya di media massa. Maka peneliti ingin mencari makna khusus mengenai penderitaan dan kaitannya atas tingat derajat manusia, dengan sudut pandang Alquran, agar setiap pembaca memahami penderitaan dalam perspektif yang menurtnya baru. Metode dalam kajian ini menggunakan pendekatan Tafsir Tematik dan dibantu metode Quran Digital, dengan menelusuri kata kunci yang berkaitan dengan kajian ini, beserta devariatnya. Hasil menunjukkan bahwa, baik dulu maupun sekarang, dibutuhkan kemauan dan ilmu dalam mengelola emosi saat merasakan penderitaan, tinggi derajatnya seseorang tidak sebatas dia cukup beriman saja, tetapi diperlukan amal yang lebih besar, serta dibarengi kerelaan saat dihadapkan pada situasi sulit yang membuatnya menderita. Bahkan derajat seseorang bisa saja menurun, saat ia tidak bersabar menjalani penderitaan, namun saat ia sadar atas kesalahannya tersebut, Allah masih terus memberikan kesempatan bagi manusia yang mau terus belajar. Kajian ini memiliki implikasi, mampu membangun persepsi baru seseorang, dalam memaknai permasalahan di sekitar ruang lingkup kehidupannya.