2017
DOI: 10.14710/empati.2016.15408
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Hubungan Antara Psychological Well Being Dengan Self Regulated Learning Pada Remaja Putri Penghafal Al-Qur’an Di Pondok Pesantren Khalafi Kabupaten Demak

Abstract: Self-regulated learning merupakan proses pengelolaan pembelajaran yang dilakukan santri untuk mencapai tujuan belajar yang telah ditetapkan, dengan melibatkan pengelolaan metakognisi, motivasi, perilaku, dan strategi belajar yang efektif. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara psychological well being dengan self-regulated learning pada remaja putri penghafal Al-Qur’an di pondok pesantren khalafi Kabupaten Demak. Populasi penelitian adalah remaja putri penghafal Al-Qur’an di pondok pesantren… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
4
1

Citation Types

0
1
0
4

Year Published

2021
2021
2024
2024

Publication Types

Select...
4

Relationship

0
4

Authors

Journals

citations
Cited by 4 publications
(5 citation statements)
references
References 1 publication
0
1
0
4
Order By: Relevance
“…According to (Bandura, 1989), self-efficacy has three aspects, namely level, strength, and generalization. The findings of previous research by (Alegre, 2014)) and (Afifah, 2017) found a positive correlation between the two variables, with 0.650 and 0.842, respectively. Several previous studies also show the similar results (Adicondro & Purnamasari, 2011b;Agustiani dkk., 2016;Amelia & Taufik, 2021;Barizah, 2020;Brown dkk., 2016;Efendi dkk., 2020;Fadhilah dkk., 2017;Kembang & Jagad, 2018;Kusumawati & Cahyani, 2017;Lee dkk., 2020;Li & Zheng, 2018;H.…”
Section: Introductionmentioning
confidence: 52%
“…According to (Bandura, 1989), self-efficacy has three aspects, namely level, strength, and generalization. The findings of previous research by (Alegre, 2014)) and (Afifah, 2017) found a positive correlation between the two variables, with 0.650 and 0.842, respectively. Several previous studies also show the similar results (Adicondro & Purnamasari, 2011b;Agustiani dkk., 2016;Amelia & Taufik, 2021;Barizah, 2020;Brown dkk., 2016;Efendi dkk., 2020;Fadhilah dkk., 2017;Kembang & Jagad, 2018;Kusumawati & Cahyani, 2017;Lee dkk., 2020;Li & Zheng, 2018;H.…”
Section: Introductionmentioning
confidence: 52%
“…Sekolah yang nyaman menurut siswa meliputi kenyamanan lingkungan fisik di sekolah, guru dan teman yang menghargai, sarana belajar sesuai kebutuhan belajar siswa akan meningkatkan kemampuan siswa dalam belajar. Siswa akan terdorong untuk mengatur waktu belajar mereka sendiri, mencari informasi sendiri tentang pengetahuan dan materi pembelajaran dari berbagai sumber untuk rujukan belajar mereka (Laksmiati, 2014)(Azhari & Situmorang, 2019)(Hidayat & Handayani, 2018. SRL menggambarkan kemampuan siswa untuk memahami dan menguasai belajar dan melakukan penyesuaian dalam belajar serta proses dalam menanggapi persepsi mereka tentang umpan balik mengenai status pembelajaran (Meilani et al, 2017).…”
Section: Pembahasanunclassified
“…Pada dasarnya SRL yang dimiliki seorang siswa memberikan gambaran apa alasannya untuk belajar (menyangkut maksud dan tujuan siswa belajar), tanggung jawabnya didalam belajar (menggunakan strategi yang tepat untuk menunjukkan dan mengembagkan pengetahuan dan memonitor kemajuan belajar siswa), kemampuan untuk dan apa yang didapat dari belajar (berurusan dengan proses dan hasil belajar), dan lingkungan sosial siswa selama belajar (interaksi siswa untuk menginternalisasi keinginan dan komitmen untuk belajar (Peel, 2020). Dengan penilaian siswa terhadap kondisi sekolahnya yang berbeda akan berdampak pada perbedaan dalam hal aspek metakognitif, motivasi, dan perilaku yang ditunjukkan siswa selama proses belajar mengajar (Hidayat & Handayani, 2018). Hasil ini juga ditunjang dengan kondisi riil di tempat penelitian.…”
Section: Pembahasanunclassified
See 1 more Smart Citation
“…Dalam hal ini sesuai dengan yang dikemukakan Erni Wulandari dan Satiningsih (2018) dimana empati yang merupakan indikator dari psychological well being merupakan salah satu faktor yang signifikan dalam perilaku prososial. Psychological well being juga mempengaruhi self regulated learning individu, individu yang memiliki psychological well being dan selfregulated learning tinggi akan memperlihatkan kemampuan untuk berpikir positif terhadap dirinya dan masa lalu, mampu menyadari potensinya, dan mampu menciptakan lingkungan yang bermanfaat (Karimah & Siswati, 2016), baik bagi dirinya maupun bagi orang lain seperti melakukan tindakan prososial.…”
Section: Pembahasanunclassified