Hubungan Antara Faktor Sosiodemografi Dan Penggunaan Media Sosial Terhadap Perilaku Seks Pra-Nikah Remaja Bali

Titisari, Anastasia Septya; Swandewi, Luh Kadek Ratih; Kowara, Mellysa; Fajar, Ni Made Anggia Paramesthi

doi:10.37306/kkb.v6i2.87

Cited by 3 publications

(4 citation statements)

References 13 publications

Supporting

Mentioning

Contrasting

Unclassified

Order By: Relevance

“…Penyuluhan menjadi hal yang tepat untuk memberikan pengetahuan dan informasi terkait bahaya, faktor-faktor yang memengaruhi, dan resiko seks pranikah pada remaja (21).…”

Section: Pembahasanunclassified

See 1 more Smart Citation

Efektivitas Penyuluhan Menggunakan Media dengan Bahasa Daerah Terhadap Pengetahuan Remaja Mengenai Seks Pranikah di Desa Bhuana Giri Karangasem

Parimayuna¹,

Saraswati²,

Apriyanto³

2023

formil

View full text Add to dashboard Cite

Pernikahan dini merupakan permasalahan global yang masih berlangsung hingga saat ini dan berlangsung karena salah satu faktor yaitu kehamilan yang tidak diinginkan yang berhubungan dengan perilaku seksual remaja pranikah. Perilaku tersebut juga memberi dampak yaitu risiko penularan penyakit menular sexual dan kanker serviks. Pengetahuan remaja tentang pendidikan seksualitas masih belum memadai terutama untuk remaja yang berada di pedesaan. Informasi kesehatan dibutuhkan melalui promosi kesehatan dengan penyuluhan yang juga menggunakkan media dengan memperhatikan nilai budaya dan kebiasaan masyarakat, salah satunya dari segi penggunaan bahasa daerah. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui efektivitas penyuluhan menggunakkan media dengan bahasa daerah terhadap pengetahuan remaja mengenai seks pranikah di Desa Bhuana Giri, Karangasem. Jenis penelitian ini adalah quasi-experiment dan pendekatan two group pretest-posttest design dimana pengukuran dilakukan sebelum dan sesudah dilakukan intervensi dengan 2 kelompok intervensi. Pengukuran pengetahuan pre-test dan post-test menggunakan kuesioner kemudian dilakukan analisis dari hasilnya dengan uji Wilcoxon untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh dan uji Mann-Whitney untuk menguji beda pengaruh intervensi. Didapatkan hasil bahwa ada perbedaan pengaruh antara kelompok intervensi dengan media bahasa Indonesia dan bahasa daerah yaitu bahasa Bali dimana nilai p=0,025 ≤ α=0,05. Diketahui mean sesudah penyuluhan dengan media Bahasa Indonesia sebesar 20,94 sedangkan mean sesudah penyuluhan dengan media Bahasa Bali sebesar 30,06. Penyuluhan dengan menggunakkan baik media bahasa Indonesia dan bahasa daerah memiliki pengaruh terhadap peningkatan pengetahuan remaja mengenai seks pranikah di Desa Bhuana Giri, Karangasem. Namun, penggunaan media dengan bahasa daerah lebih efektif dibandingkan dengan penggunaan media bahasa Indonesia sehingga perlu diperhatikan penggunaan bahasa dalam penyuluhan mengingat kultur Indonesia yang beragam dari segi bahasa.

show abstract

“…Penyuluhan menjadi hal yang tepat untuk memberikan pengetahuan dan informasi terkait bahaya, faktor-faktor yang memengaruhi, dan resiko seks pranikah pada remaja (21).…”

Section: Pembahasanunclassified

“…Dengan kemajuan teknologi saat ini, diharapkan remaja mampu memanfaatkan teknologi tersebut dengan baik untuk mengakses maupun menyebarkan informasi mengenai bahaya perilaku seks pranikah. Dalam menanamkan pengetahuan terkait seks pada remaja perlu adanya peran orang tua untuk mengingatkan dan mengawasi perilaku maupun pergaulan anaknya (21).…”

Section: Pembahasanunclassified

Efektivitas Penyuluhan Menggunakan Media dengan Bahasa Daerah Terhadap Pengetahuan Remaja Mengenai Seks Pranikah di Desa Bhuana Giri Karangasem

Parimayuna¹,

Saraswati²,

Apriyanto³

2023

formil

View full text Add to dashboard Cite

show abstract

“…Media is one of the external factors that has a close relationship with sexual behavior in adolescents. When adolescents live in an environment that provides more opportunities to learn with technology, they use it to meet their needs and desires, including in terms of socio-sexual development [7].…”

Section: Relationship Between Information Sources/media and Premarita...mentioning

confidence: 99%

Factors associated with premarital sexual behavior in adolescents at SMA X Kendari City in 2023

Farit Rezal,

Fithria,

Novi Hasdamayanti

2023

World J. Adv. Res. Rev.

View full text Add to dashboard Cite

Premarital sexual behavior is a problem and at the same time a social phenomenon that is increasingly common in society. The shift in the norms of good and bad, right and wrong, especially in the context of sexuality, is increasingly evident. Premarital sexual behavior in adolescents if not handled properly can cause cases of unwanted pregnancies (KTD) which in turn lead to abortions, STIs and HIV AIDS, and even death. The aim of this study was to determine the factors associated with premarital sexual behavior in SMA X students in Kendari City in 2022. Method: This type of research is a quantitative study using analytical methods with a cross sectional approach. The population is all students of class X and XI with a total of 466 people who are then selected through Proportional Stratified Random Sampling with a sample of 90 people. Result: The results showed that there was a significant relationship between knowledge (p value = 0,045), information sources/media (p value = 0,004), and peer influence (p value = 0,006) and premarital sex behavior. However, there is no relationship between attitude (p value = 0,059) and parenting style (p value = 0,085, with premarital sex behavior. Conclusion: There is a relationship between knowledge of reproductive health and sexuality, sources of information/media, and peer influence with premarital sex behavior. And there is no relationship between parenting attitudes and parenting patterns with premarital sex behavior.

show abstract

“…In 2017 the Indonesian Demographic and Health Survey (IDHS) revealed that 8% of boys and 2% of girls with an age range of 15-19 years admitted to having had premarital sex (Nida, 2020). Furthermore, the 2019 Program Performance and Accountability Survey (Titisari et al, 2021) noted that 1% of Indonesian teenagers aged 15-19 stated that they had sex. Based on these data, it can be concluded that premarital sexual behaviour is very vulnerable in adolescents.…”

Section: Introductionmentioning

confidence: 99%

The Islamic Education Viewpoint on Preventing Premarital Sex Dangers Through Reproductive Education

Suprima¹

2022

Jurnal Penelitian Pendidikan Islam

View full text Add to dashboard Cite

Providing sex education for a teenager is substantial in the perspective of Islam. However, teaching sex education from an Islamic perspective should not be arbitrary. Teenagers and kids are vulnerable to getting false information about sexual activity knowledge. This study aims to indicate that sex education in the Islamic perspective would be a move to prevent risky sexual behaviour. In this study, we use the qualitative research method with literature review or literature study by reviewing numbers of relevant literature to be analyzed and concluded. Deduced from al-Qur'an and hadith, providing education about sexual activity for teenagers in the perspective of Islam along with educating them in accordance to exemplified by the Prophet Muhammad would prevent teenagers from having risky premarital sex.

show abstract

Hubungan Antara Faktor Sosiodemografi Dan Penggunaan Media Sosial Terhadap Perilaku Seks Pra-Nikah Remaja Bali

Cited by 3 publications

References 13 publications

Efektivitas Penyuluhan Menggunakan Media dengan Bahasa Daerah Terhadap Pengetahuan Remaja Mengenai Seks Pranikah di Desa Bhuana Giri Karangasem

Efektivitas Penyuluhan Menggunakan Media dengan Bahasa Daerah Terhadap Pengetahuan Remaja Mengenai Seks Pranikah di Desa Bhuana Giri Karangasem

Factors associated with premarital sexual behavior in adolescents at SMA X Kendari City in 2023

The Islamic Education Viewpoint on Preventing Premarital Sex Dangers Through Reproductive Education

Contact Info

Product

Resources

About