2021
DOI: 10.17977/um057v11i2p86-93
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Hubungan Aktivitas Fisik Dan Lingkar Perut Dengan Kemungkinan Kejadian Penyakit Diabetes Melitus Tipe 2 Pada Perempuan Obesitas Di Malang Raya

Faruq Ilya Ainu Silmi,
Rias Gesang Kinanti,
Olivia Andiana

Abstract: Diabetes melitus tipe 2 merupakan penyakit yang terjadi pada saat adanya gejala kompleks yang berpatokan dengan kadar gula darah yang berubah menjadi tinggi, dan mempengaruhi tampilan dari insulin di dalam tubuh. Diabetes sangat akrab dengan pada mana yang keduri masa tua. Hal itu dikarenakan sangat terbatasnya gerakan yang mana. Jadinya kebanyakan orang kemasambahan berat badan yang rata dan susah untuk kedok. Pertambahan berat badan yang tidak ada kedutan pada atas dasar yang akan terjadi. Salah satu salah s… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
1
1

Citation Types

0
0
0
2

Year Published

2022
2022
2023
2023

Publication Types

Select...
2

Relationship

0
2

Authors

Journals

citations
Cited by 2 publications
(2 citation statements)
references
References 8 publications
(10 reference statements)
0
0
0
2
Order By: Relevance
“…Obesitas dapat membuat sel tidak sensitif terhadap insulin (resistensi insulin) karena insulin berperan meningkatkan ambilan glukosa di banyak sel dan juga mengatur metabolisme karbohidrat, sehingga jika terjadi resistensi insulin oleh sel, maka kadar gula di dalam darah dapat meningkat (Guyton, A.C., dan Hall, 2008) . Hasil studi di Malang, diketahui ada hubungan aktivitas fisik dan lingkar pinggang/perut dengan kejadian diabetes melitus (Silmi et al, 2021) Faktor risiko diabetes mellitus yakni diagnosis DM sering muncul ketika usia lanjut terutama lebih dari 45 tahun karena terjadi penurunan fungsi fisiologis tubuh yang menyebabkan menurunnya sensitivitas insulin dan menurunnya fungsi tubuh untuk metabolisme glukosa terutama pada seseorang yang berat badannya berlebih (Suastika et al, 2011). Subjek yang terlibat pada penelitian ini menurut karakteristik pendidikan terakhir terdapat beberapa macam pendidikan dari tingkat Sekolah Dasar (SD) hingga Perguruan Tinggi (D3/S1).…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Obesitas dapat membuat sel tidak sensitif terhadap insulin (resistensi insulin) karena insulin berperan meningkatkan ambilan glukosa di banyak sel dan juga mengatur metabolisme karbohidrat, sehingga jika terjadi resistensi insulin oleh sel, maka kadar gula di dalam darah dapat meningkat (Guyton, A.C., dan Hall, 2008) . Hasil studi di Malang, diketahui ada hubungan aktivitas fisik dan lingkar pinggang/perut dengan kejadian diabetes melitus (Silmi et al, 2021) Faktor risiko diabetes mellitus yakni diagnosis DM sering muncul ketika usia lanjut terutama lebih dari 45 tahun karena terjadi penurunan fungsi fisiologis tubuh yang menyebabkan menurunnya sensitivitas insulin dan menurunnya fungsi tubuh untuk metabolisme glukosa terutama pada seseorang yang berat badannya berlebih (Suastika et al, 2011). Subjek yang terlibat pada penelitian ini menurut karakteristik pendidikan terakhir terdapat beberapa macam pendidikan dari tingkat Sekolah Dasar (SD) hingga Perguruan Tinggi (D3/S1).…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Tidak harus melakukan aktivitas yang berat namun dengan berjalan-jalan santai pada pagi hari dan menikmati pemandangan selama tiga puluh menit atau lebih merupakan salah satu kriteria aktivitas fisik yang baik. Aktivitas fisik ini harus dilakukan secara konsisten untuk menjaga kadar glukosa darah dalam kisaran normal (Silmi, 2021).…”
Section: Pembahasanunclassified