2019
DOI: 10.15562/ism.v10i3.443
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Hipertensi sebagai prediktor kejadian kardiovaskular mayor pada pasien infark miokard akut pada tahun 2018 di RSUP Sanglah Denpasar, Bali-Indonesia

Abstract: Introduction: Acute Myocardial Infarction (AMI) is a leading cause of morbidity and mortality in developed countries, as well as emerged as a very important health problem in developing countries. Despite of management and treatment of AMI strategies has been evolving. Complications due to AMI cause high morbidity and mortality. To minimalize complications in AMI patients need some risk stratification. Risk stratification have been made based on AMI pathophysiology. Hypertension is a factor that directly influ… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
1

Citation Types

0
0
0
1

Year Published

2024
2024
2024
2024

Publication Types

Select...
1

Relationship

0
1

Authors

Journals

citations
Cited by 1 publication
(1 citation statement)
references
References 2 publications
(2 reference statements)
0
0
0
1
Order By: Relevance
“…Hal ini sesuai degan penelitian Kaivalya Kirthi di RSUP Sanglah Denpasar pada tahun 2018 tentang "Hipertensi sebagai prediktor kejadian kardiovaskular mayor pada pasien infark miokard akut" didapatkan presentasi kasus yang memiliki riwayat Hipertensi sebanyak 39 orang (55,7%). 17 Angka persentase syok kardiogenik pada Infark Miokard Akut mencapai angka 6-10% dan menjadi penyebab utama kematian dengan angka kematian di rumah sakit mencapai 50% (15).…”
Section: Metodeunclassified
“…Hal ini sesuai degan penelitian Kaivalya Kirthi di RSUP Sanglah Denpasar pada tahun 2018 tentang "Hipertensi sebagai prediktor kejadian kardiovaskular mayor pada pasien infark miokard akut" didapatkan presentasi kasus yang memiliki riwayat Hipertensi sebanyak 39 orang (55,7%). 17 Angka persentase syok kardiogenik pada Infark Miokard Akut mencapai angka 6-10% dan menjadi penyebab utama kematian dengan angka kematian di rumah sakit mencapai 50% (15).…”
Section: Metodeunclassified