Pemupukan merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan produktivitas pertanian. Efisiensi unsur nitrogen (N) dari pupuk urea cukup kecil karena bersifat higroskopis dan mudah larut dalam air sehingga mudah hilang saat pengaplikasian. Cara untuk meningkatkan efisiensi penggunaan pupuk urea yaitu menggunakan metode slow release fertilizer (SRF). Pelapisan atau coating merupakan salah satu teknik SRF untuk menurunkan kecepatan pelepasan zat hara pada pupuk. Penggunaan minyak atau lemak sebagai bahan baku coating urea memiliki keuntungan yaitu memiliki sifat hidrofobik, sehingga mampu menghambat interaksi antara uap air dengan pupuk. Bahan coating yang digunakan adalah stearin yang mengandung kadar asam lemak bebas (ALB) tinggi yang dikombinasikan dengan parafin. Penelitian bertujuan untuk mendapatkan perlakuan terbaik komposisi bahan coating untuk menghasilkan pupuk urea SRF. Rancangan penelitian yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) non faktorial dengan 5 taraf perlakuan yang diulang sebanyak 5 kali. Perlakuan penelitian terdiri dari perbandingan stearin dan parafin yaitu: C1= 20%:80%, C2= 40%:60%, C3=50%:50%, C4= 60% : 40% dan C5= 80%:20%. Parameter yang diamati yaitu analisa kadar ALB stearin, morfologi granula, daya serap air dan udara bebas, uji perendaman, pengaruh pH terhadap kelarutan pupuk coating serta uji mikrografis lapisan yang terbentuk pada permukaan dan patahan pupuk SRF. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hanya perlakuan C5 yang tidak bisa membentuk granular. Perlakuan C2= 40%:60% merupakan perlakuan terbaik yang berpengaruh terhadap parameter perendaman selama 60 hari. Secara mikrografis, penambahan bahan pelapis terlihat pada permukaan dan patahan pupuk urea SRF sehingga mampu membuat pupuk urea SRF tidak mudah larut.