2021
DOI: 10.56873/jimk.v6i1.107
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Hibriditas Budaya Jawa dan Budaya Barat di Museum Keraton Yogyakarta

Abstract: Artefak museum tidaklah cukup dilihat dari kacamata rekreasional tetapi juga harus dipandang secara historis dan sosial. Pendirian museum di Yogyakarta tidak lepas dari semangat orientalisme Java Institute. Museum Keraton Yogyakarta adalah  museum pertama yabg didirikan oleh masyarakat lokal. Di sinilah persinggungan budaya Barat dan Timur bertemu dan bernegosiasi hingga mengahsilkan hibriditasi identitas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses negosiasi budaya Barat dan Jawa dalam penciptaan hibridi… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
1
1
1

Citation Types

0
1
0
2

Year Published

2021
2021
2024
2024

Publication Types

Select...
2
1

Relationship

0
3

Authors

Journals

citations
Cited by 3 publications
(3 citation statements)
references
References 0 publications
0
1
0
2
Order By: Relevance
“…Museum Keraton Yogyakarta, merupakan pusat kebudayaan dan sejarah di Yogyakarta, memiliki karakteristik yang unik. Keraton Yogyakarta adalah istana tradisional yang menjadi tempat tinggal Sultan Yogyakarta dan keluarganya (Ajy & Sugiyanto, 2021; Istilah-istilah sesaji ritual jamasan kereta kanjeng nyai jimat di museum kereta keraton yogyakarta | Jurnal Sastra Indonesia, n.d.; Studi et al, 2013). Lingkungan sekitar Keraton memiliki pengaruh budaya tradisional yang kuat, yang juga mempengaruhi kegiatan ekonomi di wilayah tersebut (Ajy & Sugiyanto, 2021;Prabasmara et al, 2020).…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Museum Keraton Yogyakarta, merupakan pusat kebudayaan dan sejarah di Yogyakarta, memiliki karakteristik yang unik. Keraton Yogyakarta adalah istana tradisional yang menjadi tempat tinggal Sultan Yogyakarta dan keluarganya (Ajy & Sugiyanto, 2021; Istilah-istilah sesaji ritual jamasan kereta kanjeng nyai jimat di museum kereta keraton yogyakarta | Jurnal Sastra Indonesia, n.d.; Studi et al, 2013). Lingkungan sekitar Keraton memiliki pengaruh budaya tradisional yang kuat, yang juga mempengaruhi kegiatan ekonomi di wilayah tersebut (Ajy & Sugiyanto, 2021;Prabasmara et al, 2020).…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Kebudayaan sungai ini mewadahi segala aspek ekonomi, sosial, dan tidak tertinggal juga kehidupan politik masyarakat suku Banjar. Oleh karena itu, sungai berfungsi sebagai pembentuk pola hubungan interaksi sosial, perdagangan, dan jaringan pemerintahan pada sebagian besar masyarakat di Kalimantan Selatan (Sugiyanto, 2005). Kebudayaan memiliki 7 unsur yaitu bahasa, pengetahuan, masyarakat, teknologi, ekonomi, religi, dan kesenian (Kluckhohn, 1953).…”
Section: Gambar 1 Peta Kota Banjarmasin Tahun 2009unclassified
“…In the third room, the painter mixes elements of Balinese painting with modern painting through the practice of hybridity and glocalization. According to Bhaba in Sugiyanto, hybridity is a new identity built by the colonized to fight against the invaders [11]. Glocalization according to Baker in Ardini is a term used to express global products of local things and localization of global things [12].…”
Section: Introductionmentioning
confidence: 99%