Abstract:Penerapan sistem mutu/ sistem manajemen mutu (SMM) pada penyelenggaraan konstruksi telah menjadi salah satu persyaratan bagi para kontraktor agar layak mengikuti pelelangan proyek-proyek infrastruktur di Indonesia. Seiring upaya para BUJK kualifikasi K, M, dan B mengembangkan dan menerapkan sistem mutu secara efektif, masih terdapat hambatan yang mengakibatkan sistem mutu perusahaan kontraktor belum maksimal diterapkan sehingga belum menerima manfaat yang maksimal pula. Studi ini bertujuan mengevaluasi hambata… Show more
“…Sebuah pekerjaan sekecil apapun apabila tidak didukung dengan sumber daya manusia yang tepat dalam hal kualitas dan produktivitas, tidak akan memberikan hasil yang maksimal dan memuaskan dalam sebuah proyek. Namun, produkivitas yang tinggi perlu diikuti pula dengan mutu konstruksi (Willar, 2017;Willar dan Pangemanan, 2020), yang juga mengedepankan konstruksi berkelanjutan (Willar dan Trigunarsah, 2021).…”
Dalam proyek konstruksi, seorang kontraktor perlu membuat perencanaan biaya dan waktu yang di perlukan untuk mengerjakan pekerjaan kostruksi. Besarnya produktivitas bisa diketahui dari besar kuantitas pekerjaan dibagi waktu yang dibutuhkan oleh tenaga kerja untuk menyelesaikan pekerjaan tersebut. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui penghematan upah pekerja dan mengetahui selisih waktu dan biaya perencanaan pelaksanaan pada pembangunan rumah tipe 120/100 lantai 2 pada Perumahan Tabanan Asri dengan realisasi. Data yang digunakan adalah data primer berupa laporan harian berdasarkan pengamatan di lapangan, dimana hal yang diamati adalah jumlah tenaga kerja yang bekerja, jenis dan volume pekerjaan yang dikerjakan dan waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan suatu pekerjaan. Dari data tersebut dihitung produktivitas pekerjaan per hari dan biaya item pekerjaan per hari, akan didapatkan lama total waktu pelaksanaan serta total biaya pekerjaannya. Sehingga dari hasil penelitian diketahui produktivitas tenaga kerja di lapangan sebesar 33,6% sehingga lebih besar daripada perencanaan analisa harga satuan SNI. Berdasarkan perencanaan, waktu yang dibutuhkan untuk pembangunan rumah tipe 120/100 lt2 pada Perumahn Tabanan Asri dengan tenaga kerja yang sama diperlukan waktu selama 90 hari sedangkan berdasarkan pengamatan di lapangan, untuk pembangunan 1 unit rumah tipe 120/100 lt2 dengan jumlah tenaga kerja yang sama diperlukan waktu selama 76 hari dimana waktu pekerjaannya selesai lebih cepat 14 hari dari perencanaan. Total biaya upah perencanaan berdasarkan analisa harga satuan SNI untuk pembangunan 1 unit rumah type 120/100 lt2 sebesar Rp. 56.140.501,70. Sedangkan berdasarkan realisasi di lapangan biaya upah pekerjaan sebesar Rp. 42.012.280,00. Sehingga didapatkan kesimpulan pelaksanaan pekerjaan di lapangan lebih menguntungkan 33,6% dari perencanaan, dan menghemat biaya pekerjaan sebesar Rp. 14.128.221,70.
“…Sebuah pekerjaan sekecil apapun apabila tidak didukung dengan sumber daya manusia yang tepat dalam hal kualitas dan produktivitas, tidak akan memberikan hasil yang maksimal dan memuaskan dalam sebuah proyek. Namun, produkivitas yang tinggi perlu diikuti pula dengan mutu konstruksi (Willar, 2017;Willar dan Pangemanan, 2020), yang juga mengedepankan konstruksi berkelanjutan (Willar dan Trigunarsah, 2021).…”
Dalam proyek konstruksi, seorang kontraktor perlu membuat perencanaan biaya dan waktu yang di perlukan untuk mengerjakan pekerjaan kostruksi. Besarnya produktivitas bisa diketahui dari besar kuantitas pekerjaan dibagi waktu yang dibutuhkan oleh tenaga kerja untuk menyelesaikan pekerjaan tersebut. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui penghematan upah pekerja dan mengetahui selisih waktu dan biaya perencanaan pelaksanaan pada pembangunan rumah tipe 120/100 lantai 2 pada Perumahan Tabanan Asri dengan realisasi. Data yang digunakan adalah data primer berupa laporan harian berdasarkan pengamatan di lapangan, dimana hal yang diamati adalah jumlah tenaga kerja yang bekerja, jenis dan volume pekerjaan yang dikerjakan dan waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan suatu pekerjaan. Dari data tersebut dihitung produktivitas pekerjaan per hari dan biaya item pekerjaan per hari, akan didapatkan lama total waktu pelaksanaan serta total biaya pekerjaannya. Sehingga dari hasil penelitian diketahui produktivitas tenaga kerja di lapangan sebesar 33,6% sehingga lebih besar daripada perencanaan analisa harga satuan SNI. Berdasarkan perencanaan, waktu yang dibutuhkan untuk pembangunan rumah tipe 120/100 lt2 pada Perumahn Tabanan Asri dengan tenaga kerja yang sama diperlukan waktu selama 90 hari sedangkan berdasarkan pengamatan di lapangan, untuk pembangunan 1 unit rumah tipe 120/100 lt2 dengan jumlah tenaga kerja yang sama diperlukan waktu selama 76 hari dimana waktu pekerjaannya selesai lebih cepat 14 hari dari perencanaan. Total biaya upah perencanaan berdasarkan analisa harga satuan SNI untuk pembangunan 1 unit rumah type 120/100 lt2 sebesar Rp. 56.140.501,70. Sedangkan berdasarkan realisasi di lapangan biaya upah pekerjaan sebesar Rp. 42.012.280,00. Sehingga didapatkan kesimpulan pelaksanaan pekerjaan di lapangan lebih menguntungkan 33,6% dari perencanaan, dan menghemat biaya pekerjaan sebesar Rp. 14.128.221,70.
“…Kegagalan tersebut tentu dapat mengancam keselamatan perusahaan pelaksana proyek dan akan membuat kerugian yang sangat besar, namun kegagalan tersebut dapat ditanggulangi lebih awal. Untuk menanggulangi permasalahan tersebut, diperlukan manajemen yang terstruktur dan terintegrasi dengan baik [5].…”
Project management is important for companies to achieve maximum project success. Thus, the project manager must create a well-planned project to make the company get maximum results through the limited resources in the project. Barriers in project implementation significantly influence the course of any project work. To overcome these problems, structured and well-integrated management is needed. This study aims to find the cause of the delay in project completion time and prevent these causes from recurring in the next project. This study uses qualitative research methods by directly observing the object of research at PT ESA. Primary data was obtained by interview and observation and analyzed qualitatively. The results showed that the method factor was the main cause of various factors causing delays. It is necessary to make a more realistic schedule and increase employees' ability in terms of engineering needs such as drawing and teaching robots or adding new employees experienced in these fields so that the same mistakes do not happen again.Manajemen proyek penting bagi perusahaan untuk mencapai keberhasilan proyek yang maksimal dalam suatu perusahaan. Dengan demikian, manajer proyek harus membuat proyek yang terencana dengan baik untuk membuat perusahaan mendapatkan hasil maksimal melalui sumber daya yang ada di dalam proyek. Hambatan dalam pelaksanaan proyek memiliki pengaruh besar terhadap jalannya setiap pekerjaan proyek. Untuk menanggulangi permasalahan, diperlukan manajemen yang terstruktur dan terintegrasi dengan baik. Tujuan penelitian ini adalah untuk mencari penyebab keterlambatan waktu penyelesaian proyek dan mencegah penyebab tersebut terulang pada proyek selanjutnya. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan melakukan pengamatan secara langsung terhadap objek penelitian di PT ESA. Data primer diperoleh secara wawancara dan observasi dan dianalisis secara kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penyebab utama dari berbagai faktor penyebab keterlambatan adalah pada faktor metode. Perlunya dibuatkan penjadwalan yang lebih realistis dan menambah kemampuan karyawan dalam hal kebutuhan engineering seperti drawing dan teaching Robot atau menambah karyawan baru yang berpengalaman di bidang tersebut supaya kesalahan yang sama tidak terulang kembali.
“…Setiap proyek konstruksi pasti memiliki target yang harus dipenuhi baik dari segi biaya, mutu, dan waktu. Oleh karena itu, diperlukan upaya untuk memenuhi target yang merupakan kegiatan manajemen konstruksi, mencakup tahap perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan; keseluruhan tahap ini merupakan rangkaian penyelenggaraan proyek guna menghasilkan produk konstruksi yang bermutu dan handal (Willar dan Pangemanan, 2020). Pada umumnya, pada tahap pelaksanaan dan pengawasan sering terjadi penyimpangan biaya dan waktu sehingga diperlukan cara pengendalian yang tepat.…”
Proyek konstruksi memiliki target yang harus dipenuhi baik dari segi biaya, mutu, dan waktu. Agar dapat mencapai target, diperlukan pengendalian untuk memantau dan mengkaji hasil agar tercapai sesuai rencana, dengan pemakaian sumber daya yang efisien dan efektif. Biaya dan waktu adalah hal penting dalam proyek selain mutu. Oleh karena itu perlu dilakukan pengawasan dan pengendalian biaya dan waktu proyek. Jumeirah Pecatu Beach Resort dipilih sebagai studi karena mengalami keterlambatan yang berdampak pada biaya proyek. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui biaya total dan waktu akhir untuk menyelesaikan proyek. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode earned value. Pada penelitian ini, data yang dikumpulkan berupa data sekunder yaitu rab, time schedule, dan laporan bulanan. Data tersebut didapat langsung dari proyek. Hasil dari penelitian didapat pada bulan ke-24 adalah ACWP = Rp.182.018.842.243, BCWP = Rp.176.487.889.443,2, dan BCWS = Rp.207.826.542.672,3. Pada bulan ke-24, proyek mengalami pembengkakan biaya yang dilihat dari nilai indeks kinerja biaya (CPI) = 0,96961 < 1. Dari aspek jadwal, proyek mengalami keterlambatan dilihat dari nilai indeks kenerja jadwal (SPI) = 0,84921 < 1. Dengan demikian diprediksikan proyek akan mengeluarkan biaya sebesar Rp.311.276.344.152,2 dimana biaya ini lebih besar dari anggaran = Rp.301.817.681.818 (kenaikan sebesar Rp.9.458.662.334). Untuk perdiksi waktu akhir proyek diperlukan 35,78 bulan untuk selesai dimana mengalami keterlambatan 1,78 bulan dari yang direncanakan.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.