Sekretori IgA dan human ß-defensin-2 berperan penting dalam pertahanan saluran cerna. Penelitian ini bertujuan menilai SIgA dan hBD-2 tinja neonatus prematur (sebagai penanda inflamasi) terkait pemberian nutrisi. Penelitian dirancang secara cross sectional dengan 39 neonatus prematur yang dibedakan menjadi kelompok ASI saja, susu formula saja, serta kombinasinya. Kadar SIgA dan hBD-2 tinja diukur dengan ELISA, dan dianalisis secara statistik. Kadar SIgA tinja neonatus prematur yang mengonsumsi ASI saja lebih tinggi bermakna (p < 0,005). Kadar hBD-2 pada kelompok yang mengonsumsi susu formula saja lebih tinggi namun tidak berbeda bermakna (p = 0,463) dengan kelompok kombinasi. Kesimpulan penelitian ini, kadar sIgA tinja neonatus yang mengonsumsi ASI saja lebih tinggi bermakna. Kadar human ß-defensin-2 tinja neonatus prematur yang mengonsumsi susu formula saja lebih tinggi, namun tidak berbeda bermakna dengan kelompok kombinasi. Kata kunci: hBD-2, prematur, sekretori IgA, tinja.