Gratitude Feelings of Involuntary Childless Couples

Abstract

Pasangan involuntary childless adalah pasangan yang mengharapkan untuk memiliki anak, namun masih belum dapat memilikinya bukan karena disengaja. Hal itu tidak mudah bagi pasangan tersebut. Suami istri yang telah menikah dan mengalami beberapa permasalahan atau perasaan yang membuat pasangan involuntary childless dapat merasakan makna dari kebersyukuran tanpa kehadiran seorang anak. Kebersyukuran merupakan salah satu cara yang membuat pasangan involuntary childless dapat bertahan untuk saling menguatkan dalam suatu rumah tangga dan optimis untuk memiliki anak. Penelitian ini bertujuan untuk menggali makna kebersyukuran pada pasangan involuntary childless. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan fenomenologis. Teknik pengumpulan data yang digunakan ialah wawancara semi terstruktur yaitu wawancara yang pertanyaannya sudah disiapkan terlebih dahulu oleh peneliti berdasarkan teori tentang kebersyukuran. Kredibilitas data dilakukan dengan triangulasi data yaitu memberikan daftar pertanyaan dan melakukan wawancara lanjutan kepada partisipan untuk membantu mendapatkan keakuratan jawaban. Partisipan pada penelitian ini adalah 3 pasangan suami dengan usia pernikahan 13 tahun, 12 tahun, dan 7 tahun. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pasangan involuntary childless merasa bersyukur karena mendapatkan dukungan sosial dari orang lain, dan menghargai kontribusi orang lain dalam memberikan dukungan, berpikir positif dengan apa yang telah dijalankan, sehingga pasangan involuntary childless dapat merasakan kebersyukuran pada nikmat yang telah diberikan oleh Allah.