2011
DOI: 10.5296/jpag.v1i1.687
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Government Policy Regarding Agricultural Loans and Its Impact upon Farmers’ Standards of Living in Developing Countries

Abstract: Orientation-This empirical research explores the impact of agricultural loans provided by the Government on the standard of living of the small farmers in developing countries where the Pakistan is taken as a case.Purpose – The aim of the researchers in this endeavor is to identify the role of agricultural loans provided to the small farmers in the developing countries and the outcomes of these loans with respect to the standard of livings of the farmers. Design/ Methodology- Researchers have interviewed the 3… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
2
1
1

Citation Types

0
0
0
5

Year Published

2012
2012
2019
2019

Publication Types

Select...
4
1

Relationship

0
5

Authors

Journals

citations
Cited by 5 publications
(5 citation statements)
references
References 1 publication
0
0
0
5
Order By: Relevance
“…Berlandaskan pada alur pikir rasional bahwa semakin banyak dana yang digulirkan ke masyarakat terutama masyarakat tani di pedesaan, akan meningkatkan produksi, dapat meningkatkan standar hidup, terutama peningkatan konsumsi makanan dan kesehatan (Yasmeen, et al, 2011). Namun, data jumlah penduduk miskin di NTT menunjukkan bahwa pada tahun 2013 jumlah penduduk miskin masih tinggi yakni 20,24 persen dari total jumlah penduduk NTT, tingkat pendapatan yang rendah, ketahanan pangan yang rendah, ciri produktivitas dan produksi pertanian yang rendah, serta tingkat pengembalian dan perguliran kredit yang tersendat (PNPM NTT, 2009;Pemda NTTb, 2011;BBKP, 2011;BPS Provinsi NTT, 2011;BPS Provinsi NTT, 2013).…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Berlandaskan pada alur pikir rasional bahwa semakin banyak dana yang digulirkan ke masyarakat terutama masyarakat tani di pedesaan, akan meningkatkan produksi, dapat meningkatkan standar hidup, terutama peningkatan konsumsi makanan dan kesehatan (Yasmeen, et al, 2011). Namun, data jumlah penduduk miskin di NTT menunjukkan bahwa pada tahun 2013 jumlah penduduk miskin masih tinggi yakni 20,24 persen dari total jumlah penduduk NTT, tingkat pendapatan yang rendah, ketahanan pangan yang rendah, ciri produktivitas dan produksi pertanian yang rendah, serta tingkat pengembalian dan perguliran kredit yang tersendat (PNPM NTT, 2009;Pemda NTTb, 2011;BBKP, 2011;BPS Provinsi NTT, 2011;BPS Provinsi NTT, 2013).…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Kredit berperan dalam meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan petani melalui pengembangan produksi dan peningkatan konsumsi. Penggunaan kredit dengan benar dapat meningkatkan luas usaha tani, peningkatan produktivitas pertanian, pengembangan inovasi pertanian, pembentukan modal, dan peningkatan standar hidup rumah tangga berupa konsumsi, baik konsumsi pangan maupun nonpangan (Nwaru et al 2011;Yasmeen et al 2011).…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Kredit berpengaruh positif dan signifikan terhadap semua pengeluaran rumah tangga baik untuk konsumsi pangan, konsumsi nonpangan, investasi kesehatan, dan investasi pendidikan. Hal ini sejalan dengan penelitian Yasmeen et al (2011) yang menunjukkan bahwa kredit berperan dalam peningkatan pendapatan dan kesejahteraan rumah tangga melalui pengembangan produksi dan peningkatan taraf hidup melalui konsumsi. Ketersediaan kredit memberikan kesempatan bagi rumah tangga miskin untuk meningkatkan kemampuan konsumsi pangan sebagai kebutuhan pokok sehari-hari, membeli pakaian yang lebih baik, serta memperbaiki tempat tinggal.…”
Section: Blok Penggunaan Input Dan Produksi Tebuunclassified
See 1 more Smart Citation
“…Bantuan modal finansial dapat meningkatkan taraf hidup petani miskin melalui perbaikan produksi dan peningkatan konsumsi (Nuryartono 2007). Yasmeen et al (2011), menjelaskan bahwa semakin banyak dana yang digulirkan ke masyarakat terutama masyarakat tani di perdesaan, akan meningkatkan produksi, meningkatkan standar hidup, terutama peningkatan konsumsi makanan dan kesehatan. Supriatna (2003) menjelaskan bahwa faktor karakteristik rumah tangga petani akan memengaruhi konsumsi, sedangkan jumlah pengeluaran input yang diperoleh dari bantuan modal akan memengaruhi keputusan produksi.…”
unclassified