Salinitas merupakan salah satu faktor abiotik yang menyebabkan penurunan produksi tanaman termasuk jagung. Jagung merupakan tanaman serealia yang paling banyak ditanam di Indonesia setelah tanaman padi. Untuk meningkatkan produksi jagung pada lahan salin dapat dilakukan dengan menanam jagung tahan atau toleran salinitas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat ketahanan beberapa varietas jagung pada salinitas berdasarkan parameter perkecambahan dan pertumbuhan awalnya. Jagung yang digunakan adalah delapan genotipe koleksi dari Universitas Trunonoyo Madura (UTM 1 sampai UTM 9). Dua ribu biji dari delapan genotipe Jagung direndam dalam larutan bayclean 5% selama sepuluh menit, kemudian dicuci dengan akauades steril. Biji-biji tersebut kemudian dikecambahkan pada petridish yang diberi larutan garam steril dengan perlakuan 0, 100, 200, 300 dan 400 mM dengan masing-masing perlakuan 100 biji dan diulang 4 kali. Parameter perkecambahan diukur sampai 7 hari setelah persemaian yaitu daya perkecambahan, rata-rata waktu perkecambahan, indeks perkecambahan dan indeks toleransi salinitas. Pada 7 hari setelah persemaian 10 tanaman pada masing-masing perlakuan diambil secara acak kemudian diukur tinggi tanaman, panjang akar, berat kering tanaman dan kadar prolin pada daun. Hasil Analisis sidik ragam terhadap parameter tersebut menunjukkan bahwa genotipe UTM 5 merupakan genotipe yang paling toleran terhadap salinitas dan UTM 6 yang paling sensitif terhadap salinitas