2013
DOI: 10.21776/ub.jkb.2010.026.01.11
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Gangguan Keseimbangan Elektrolit Sesudah Kemoterapi Induksi Remisi pada Anak dengan Leukemia Limfoblastik Akut

Abstract: Gangguan keseimbangan elektrolit sering di jumpai pada leukemia limfoblastik akut pada anak karena proses leukemia, infiltrasi organ dan kematian sel akibat efek samping obat sitotoksik. Dari berbagai gangguan tersebut, gangguan keseimbangan elektrolit (hiperkalemi, hiperfosfatemi dan hipokalsemi) juga hyperuricemia dan azotemia paling sering ditemukan. Meskipun tidak mengancam jiwa, gangguan ini berpotensi menyebabkan efek kardiotoksi akibat kemoterapi seperti kematian mendadak karena aritmia malignant. Studi… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
1

Citation Types

0
0
0
1

Year Published

2015
2015
2015
2015

Publication Types

Select...
1

Relationship

0
1

Authors

Journals

citations
Cited by 1 publication
(1 citation statement)
references
References 4 publications
0
0
0
1
Order By: Relevance
“…15 Sekitar 10 tahun terakhir angka kesembuhan untuk LLA sendiri mengalami peningkatan yaitu sebanyak 75%-80% hal itu disebabkan karena kemajuan pengobatan dari kemoterapi. 16 Dari hasil penelitian didapatkan bahwa jumlah keseluruhan responden yang mengalami depresi adalah 28 responden (93,4%), dengan 17 responden (56,7%) depresi ringan, 8 responden (26,7%) depresi sedang, dan 3 responden (10,0%) depresi berat sedangkan untuk responden yang tidak mengalami depresi ada 2 responden (6,7%). Gangguan depresi umumnya muncul akibat peristiwa hidup tertentu, tetapi pada setiap orang memiliki perbedaan dalam menghadapi peristiwa tersebut sehingga memunculkan reaksi berbeda pada tiap orang.…”
Section: A Karakteristik Sampel Penelitianunclassified
“…15 Sekitar 10 tahun terakhir angka kesembuhan untuk LLA sendiri mengalami peningkatan yaitu sebanyak 75%-80% hal itu disebabkan karena kemajuan pengobatan dari kemoterapi. 16 Dari hasil penelitian didapatkan bahwa jumlah keseluruhan responden yang mengalami depresi adalah 28 responden (93,4%), dengan 17 responden (56,7%) depresi ringan, 8 responden (26,7%) depresi sedang, dan 3 responden (10,0%) depresi berat sedangkan untuk responden yang tidak mengalami depresi ada 2 responden (6,7%). Gangguan depresi umumnya muncul akibat peristiwa hidup tertentu, tetapi pada setiap orang memiliki perbedaan dalam menghadapi peristiwa tersebut sehingga memunculkan reaksi berbeda pada tiap orang.…”
Section: A Karakteristik Sampel Penelitianunclassified