Abstract:Background: One of Cervical cancer etiology is Human Papillomavirus (HPV) infection which is transmitted through sexual activity. The main prevention of cervical cancer from WHO is through HPV vaccination in girls aged 9-14 years old who have not been sexually active. Factors related to parental acceptance of HPV vaccination are knowledge, attitude, and parental consent.Objective: To describe student parents’ knowledge, attitude, and acceptance of HPV vaccination in junior high schools of Yogyakarta City.Metho… Show more
“…Estimasi kejadian kanker serviks di Indonesia pada tahun 2018 adalah 23,4% per 100.000 wanita dengan 13,9% kematian per 100.000 wanita (2). Di Provinsi DKI Jakarta, kanker serviks merupakan jenis kanker terbanyak kedua pada tahun 2012 dengan insidensi 9,25% per 100.000 wanita (3).…”
Abstract. Human papilloma virus (HPV) is a major risk factor for cervical cancer. Cervical cancer is the fourth most common cancer in women with an estimate of more than 500 thousand women diagnosed every year. The willingness of parents to vaccinate children aged 9-13 years with HPV is intended to reduce the prevalence of cervical cancer in Indonesia over the next 5-10 years. This time period is adjusted to the incubation period for HPV infection accompanied by an early detection program for cervical cancer as a national health program. The role of parents in preventing HPV infection can be by carrying out HPV vaccination from an early age, especially mothers. The general aim of this research is to analyze the relationship between maternal parenting patterns and HPV vaccination coverage in girls aged 9–13 years. This research is a cross sectional study with a sample size of 50 who met the inclusion and exclusion criteria. This data was collected using a parenting style questionnaire. Data were analyzed using the Spearman test. The results of this research show that the mother’s parenting style with the highest percentage is democratic (56%). The highest percentage of HPV vaccination coverage was also obtained, namely complete HPV vaccination coverage (82.1%). The Spearman test shows an F value of 0.016 (<0.05) so there is a relationship between mother’s parenting patterns and HPV vaccine coverage in girls aged 9-13 years.
Abstrak. Human papilloma virus (HPV) merupakan faktor risiko utama kanker serviks. Kanker serviks menempati urutan ke-empat kanker tersering pada wanita dengan perkiraan lebih dari 500 ribu wanita terdiagnosis setiap tahun. Kesediaan vaksinasi HPV terhadap anak usia 9–13 tahun oleh orangtua diperuntukkan dapat menurunkan prevalensi kanker serviks di Indonesia pada rentang kurun waktu 5–10 tahun ke depan. Jangka waktu ini disesuaikan dengan masa inkubasi infeksi HPV diiringi dengan program deteksi dini kanker serviks sebagai program kesehatan nasional. Peran orangtua dalam pencegahan infeksi HPV dapat berupa melakukan vaksinasi HPV sejak dini terutama ibu. Tujuan umum penelitian ini adalah menganalisis hubungan pola asuh ibu dengan cakupan vaksinasi HPV pada anak perempuan usia 9–13 tahun. Peneltian ini merupakan penelitian cross sectional dengan jumlah sampel 50 yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Data ini dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner pola asuh ibu. Data dianalisis menggunakan uji Chi-square. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pola asuh ibu dengan presentase terbanyak yaitu dengan cara demokrasi (56%). Didapatkan juga cakupan vaksinasi HPV dengan presentase tertinggi yaitu dengan cakupan vaksinasi HPV lengkap (82,1%). Uji Chi-square menunjukkan nilai p sebesar 0,016 (<0,05) sehingga terdapat hubungan antara pola asuh ibu dengan cakupan vaksin HPV pada anak Perempuan usia 9-13 tahun.
“…Estimasi kejadian kanker serviks di Indonesia pada tahun 2018 adalah 23,4% per 100.000 wanita dengan 13,9% kematian per 100.000 wanita (2). Di Provinsi DKI Jakarta, kanker serviks merupakan jenis kanker terbanyak kedua pada tahun 2012 dengan insidensi 9,25% per 100.000 wanita (3).…”
Abstract. Human papilloma virus (HPV) is a major risk factor for cervical cancer. Cervical cancer is the fourth most common cancer in women with an estimate of more than 500 thousand women diagnosed every year. The willingness of parents to vaccinate children aged 9-13 years with HPV is intended to reduce the prevalence of cervical cancer in Indonesia over the next 5-10 years. This time period is adjusted to the incubation period for HPV infection accompanied by an early detection program for cervical cancer as a national health program. The role of parents in preventing HPV infection can be by carrying out HPV vaccination from an early age, especially mothers. The general aim of this research is to analyze the relationship between maternal parenting patterns and HPV vaccination coverage in girls aged 9–13 years. This research is a cross sectional study with a sample size of 50 who met the inclusion and exclusion criteria. This data was collected using a parenting style questionnaire. Data were analyzed using the Spearman test. The results of this research show that the mother’s parenting style with the highest percentage is democratic (56%). The highest percentage of HPV vaccination coverage was also obtained, namely complete HPV vaccination coverage (82.1%). The Spearman test shows an F value of 0.016 (<0.05) so there is a relationship between mother’s parenting patterns and HPV vaccine coverage in girls aged 9-13 years.
Abstrak. Human papilloma virus (HPV) merupakan faktor risiko utama kanker serviks. Kanker serviks menempati urutan ke-empat kanker tersering pada wanita dengan perkiraan lebih dari 500 ribu wanita terdiagnosis setiap tahun. Kesediaan vaksinasi HPV terhadap anak usia 9–13 tahun oleh orangtua diperuntukkan dapat menurunkan prevalensi kanker serviks di Indonesia pada rentang kurun waktu 5–10 tahun ke depan. Jangka waktu ini disesuaikan dengan masa inkubasi infeksi HPV diiringi dengan program deteksi dini kanker serviks sebagai program kesehatan nasional. Peran orangtua dalam pencegahan infeksi HPV dapat berupa melakukan vaksinasi HPV sejak dini terutama ibu. Tujuan umum penelitian ini adalah menganalisis hubungan pola asuh ibu dengan cakupan vaksinasi HPV pada anak perempuan usia 9–13 tahun. Peneltian ini merupakan penelitian cross sectional dengan jumlah sampel 50 yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Data ini dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner pola asuh ibu. Data dianalisis menggunakan uji Chi-square. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pola asuh ibu dengan presentase terbanyak yaitu dengan cara demokrasi (56%). Didapatkan juga cakupan vaksinasi HPV dengan presentase tertinggi yaitu dengan cakupan vaksinasi HPV lengkap (82,1%). Uji Chi-square menunjukkan nilai p sebesar 0,016 (<0,05) sehingga terdapat hubungan antara pola asuh ibu dengan cakupan vaksin HPV pada anak Perempuan usia 9-13 tahun.
“…Informasi yang didapat seorang individu tersebut dapat mempengaruhi sikap seseorang. Selaras dengan penelitian Zulfa (2021) dan Simajuntak (2023), bahwa dengan memberikan pengetahuan mengenai kanker serviks dapat meningkatkan minat orangtua/ wali pada minat vaksin HPV pada anak dan didapatkan adanya sikap positif dalam penerimaan vaksinasi HPV (Simanjuntak & Sugiharto, 2023;Zulfa et al, 2021). Sedangkan penelitian Strbac (2023) dan Osaghae (2023), didapatkan adanya pengaruh terhadap sikap positif ibu mengenai vaksinasi HPV dengan memberikan konseling dan edukasi serta rekomendasi vaksinasi HPV (Osaghae et al, 2023;Štrbac et al, 2023).…”
Human papilloma virus (HPV) merupakan faktor risiko utama kanker serviks menempati urutan ke-4 kanker tersering pada wanita dengan perkiraan lebih dari 500 ribu wanita terdiagnosis setiap tahun. Kesediaan vaksinasi HPV untuk anak usia 9–13 tahun dapat menurunkan prevalensi kanker serviks di Indonesia dalam rentang kurun waktu 5–10 tahun ke depan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui perbedaan metode komunikasi terhdap sikap ibu di SDN Jelambar baru 01 Pagi Jakarta Barat. Metode penelitian ini menggunakan metode quasi-eksperiment melalui pendekatan kuantitatif dengan metode komunikasi sebagai variabel independen dan sikap ibu sebagai variabel dependen. Populasi penelitian ini, ibu yang memiliki anak perempuan usia 9-13 tahun dengan menggunakan cluster random sampling didapatkan 60 responden yang terbagi dalam tiga kelompok. Pengumpulan data menggunakan kuesioner pretest-posttest. Analisis data menggunakan uji statistik parametrik T-dependent dan Anova Beferoni. Hasil penelitian menunjukkan ada perbedaan intervensi komunikasi hirarki belajar normal, keterlibatan rendah dan disonans terhadap sikap ibu dalam penerimaan vaksinasi HPV terhadap anak dengan nilai p-value yang sama pada masing-masing kelompok intervensi yaitu 0,000 < 0,05. Analisis multivariat menunjukkan terdapat hubungan bermakna dengan nilai signifikan 0,000 pada kelompok hirarki belajar atribusi disonans. Kesimpulan penelitian ini menunjukan metode komunikasi yang paling efektif dalam sikap ibu tentang vaksin HPV pada anak ialah hirarki belajar atribusi disonans.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.