Gambaran Pengetahuan Pasien Tentang Perawatan Gigi M3 Impaksi Di Klinik Casadienta Kota Cimahi

Abstract

Pengetahuan seseorang tentang perilaku memelihara kesehatan gigi dan mulut seringkali terdapat ketidakselarasan. Tingginya angka penyakit gigi dan mulut saat ini dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah satunya adalah faktor perilaku masyarakat yang belum menyadari pentingnya pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut. Masalah kesehatan gigi yang biasanya muncul pada usia 17-25 tahun salah satunya adalah tumbuhnya gigi molar tiga, seringkali proses erupsi gigi molar tiga mengalami impaksi. Pasien pada usia 17-25 tahun harus memiliki pengetahuan tentang gigi molar tiga impaksi agar pasien mengetahui perawatan gigi M3 impaksi yang sesuai dengan keluhannya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran pengetahuan pasien tentang perawatan gigi M3 impaski di klinik Casadienta kota Cimahi. Metode adalah penelitian deskriptif. Populasi penelitian ini yaitu pasien yang datang ke klinik Casadienta kota Cimahi pada bulan Maret-April tahun 2022 dengan teknik accidental sampling sebanyak 31 responden. Data diolah dan disajikan dalam tabel distribusi frekuensi. Hasil penelitian ini menunjukan jumlah pasien yang mempunyai keluhan gigi impaksi sebesar 54,8%, responden memiliki tingkat pengetahuan kurang tentang gigi M3 impaksi sebesar 30% dan responden memiliki tingkat pengetahuan cukup tentang perawatan gigi M3 impaksi sebesar 45,2%. Kesimpulan dari penelitian ini menunjukan sebagian besar responden mempunyai keluhan gigi impaksi dan tingkat pengetahuan responden tentang gigi M3 impaksi dan perawatannya belum memiliki kategori pengetahuan baik.

Pengaruh Asuhan Kesehatan Gigi Dan Mulut Odontektomi Dengan General Anestesi Pada Kecemasan Dan Kepuasan Pasien

“…(Septina et al, 2021) Hal ini sejalan pada penelitian pada tahun 2022 di Cimahi menyebutkan bahwa 74% pasien dengan gigi impaksi berjenis kelamin perempuan. (Rozana et al, 2022) Kemudian penelitian pada tahun 2018 di Bandung didapatkan hasil 65,8% pasien odontektomi berjenis kelamin perempuan. (Ginanjar et al, 2022) Penelitian pada tahun 2015 di Manado menyebutkan bahwa 60% gigi impaksi ditemukan di perempuan.…”