2017
DOI: 10.22435/vk.v9i1.5263.43-49
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Gambaran Maya Indeks Dan Kepadatan Larva Di Daerah Endemis DBD Jakarta Timur

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
2
1
1
1

Citation Types

0
6
0
10

Year Published

2018
2018
2021
2021

Publication Types

Select...
7

Relationship

2
5

Authors

Journals

citations
Cited by 11 publications
(16 citation statements)
references
References 0 publications
0
6
0
10
Order By: Relevance
“…aegypti banyak ditemukan di dalam rumah dan sebagian besar di tempattempat penampungan air yang digunakan oleh masyarakat. 19,20,21 Hal ini berbeda dengan nyamuk Anopheles, diantaranya An. sundaicus akan banyak ditemukan di laguna atau rawarawa dengan air payau 22 , sedangkan Cx.…”
Section: Pendahuluanunclassified
See 1 more Smart Citation
“…aegypti banyak ditemukan di dalam rumah dan sebagian besar di tempattempat penampungan air yang digunakan oleh masyarakat. 19,20,21 Hal ini berbeda dengan nyamuk Anopheles, diantaranya An. sundaicus akan banyak ditemukan di laguna atau rawarawa dengan air payau 22 , sedangkan Cx.…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…aegypti ini lebih banyak ditemukan dalam ruangan (pemukiman) dengan habitat dominan berupa kontainer buatan (artificial). 19,20,21 Keberadaan karakteristik habitat berpengaruh pada keberlangsungan hidup jentik nyamuk. Lingkungan yang kondusif akan mendukung pada kepadatan populasi nyamuk di suatu wilayah.…”
Section: Bahan Dan Metodeunclassified
“…Semakin banyak jumlah kontainer dalam satu rumah memberikan lebih banyak peluang bagi Aedes aegypti untuk berkembang biak di rumah tersebut. (Prasetyowati & Ginanjar, 2017).…”
Section: Hubungan Rumah Dengan Kontainer Positif Jentik Aedes Aegyptiunclassified
“…13 Fungsi lain dari CI adalah dapat digunakan untuk mengukur maya indeks yaitu indikator yang dapat menilai risiko penularan DBD. 21 Kepadatan jentik Aedes sp berdasarkan HI lebih menggambarkan penyebaran nyamuk di suatu wilayah. Menurut WHO (Paint and Self dalam Riandini, 2010), suatu daerah dianggap berisiko tinggi terhadap penyebaran penyakit DBD, apabila HI >10%, sedangkan dianggap berisiko rendah jika HI<1%.…”
Section: Pembahasanunclassified
“…1,22 Hasil ini sama dengan penelitian yang dilakukan di Jakarta dengan hasil HI yang tinggi. 21 Dengan hasil yang diperoleh tersebut masih banyak daerah-daerah di Indonesia yang menjadi sumber perkembangbiakan nyamuk Aedes aegypti. 15 HI yang dilakukan secara berkala diperlukan untuk pengawasan.…”
Section: Pembahasanunclassified