2022
DOI: 10.31004/prepotif.v6i2.5254
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Gambaran Kecemasan Ibu Hamil Pada Masa Pandemi Covid Di Yogyakarta

Abstract: Pandemi COVID-19 memicu berbagai permasalahan kejiwaan pada masyarakat umum yang berupa rasa panik, cemas, depresi, dan gangguan obsesif kompulsif. Pembatasan perjalanan, adanya jarak sosial antar individu dan terbatasnya akses pelayanan kesehatan yang disebabkan oleh pandemi COVID-19 juga dapat meningkatkan resiko masalah kesehatan mental, terutama pada populasi yang rentan yaitu pada ibu hamil. Kecemasan yang terjadi pada ibu hamil dapat menyebabkan beban yang berat untuk ibu hamil dan janin yang dikandungny… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
1

Citation Types

0
0
0

Year Published

2023
2023
2023
2023

Publication Types

Select...
1

Relationship

0
1

Authors

Journals

citations
Cited by 1 publication
(1 citation statement)
references
References 22 publications
0
0
0
Order By: Relevance
“…Prevalensi anemia pada kehamilan bervariasi, bergantung pada kondisi sosio-ekonomi, tingkat pengetahuan, gaya hidup, pola makan serta sikap dan perilaku yang berbeda mengenai kesehatan. Berdasarkan data World Health Organisation (WHO) 2011, secara global prevalensi anemia pada ibu hamil di seluruh dunia sebesar 38,2% dengan prevalensi paling tinggi di wilayah Asia Tenggara, yakni 48,7% [1][2][3]. Berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018, prevalensi anemia defisiensi besi pada ibu hamil di Indonesia sebesar 48,9% dimana jumlah ini meningkat 11,8% jika dibandingkan dengan angka di tahun 2013 yaitu 37,1% [4].…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Prevalensi anemia pada kehamilan bervariasi, bergantung pada kondisi sosio-ekonomi, tingkat pengetahuan, gaya hidup, pola makan serta sikap dan perilaku yang berbeda mengenai kesehatan. Berdasarkan data World Health Organisation (WHO) 2011, secara global prevalensi anemia pada ibu hamil di seluruh dunia sebesar 38,2% dengan prevalensi paling tinggi di wilayah Asia Tenggara, yakni 48,7% [1][2][3]. Berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018, prevalensi anemia defisiensi besi pada ibu hamil di Indonesia sebesar 48,9% dimana jumlah ini meningkat 11,8% jika dibandingkan dengan angka di tahun 2013 yaitu 37,1% [4].…”
Section: Pendahuluanunclassified