Gambaran Glukosa Darah dan Glukosa Urin pada Dewasa Muda Berat Badan Lebih dan Obes

Lengkong, Timothy D.; Wowor, Mayer F.; Berhimpon, Siemona

doi:10.35790/msj.1.2.2020.27816

Cited by 4 publications

(5 citation statements)

References 3 publications

(3 reference statements)

Supporting

Mentioning

Contrasting

Unclassified

Order By: Relevance

“…Kadar bilirubin terdapat pada urin maka disebut bilirubinuria. Bilirubinuria merupakan penanda akut penyakit hati(hepatoselluler) (Arditta dan Kautsar, 2016), sedangkan, jika kadar glukosa dalam urin berlebih dapat mengindikasikan jika terkena Diabetes Melitus (Lengkong et al, 2020). Selain itu, pengujian urin dengan dipstick dapat juga digunakan untuk skrining Infeksi Saluran Kemih (ISK) (Arditta dan Kautsar, 2016).…”

Section: Hasil Penelitian Dan Pembahasanunclassified

Penyuluhan dan Pemeriksaan Urinalisa sebagai Awal Skrining Kesehatan Ginjal di Desa Jabalsari

Murjanah,

Sulastri,

Martha

et al. 2023

Creat J. Cumn Enga

View full text Add to dashboard Cite

ABSTRAK Ginjal merupakan pusat homeostasis. Melalui mekanisme sensorik, ginjal mengatur tekanan darah, air, natrium, kalium, keasaman, mineral tulang dan hemoglobin. Ginjal adalah organ yang kompleks, dan sangat penting dalam mempertahankan fungsi normal tubuh. Kelangsungan hidup manusia sangat bergantung pada fungsi dan proses penting yang dilakukan oleh ginjal. Sistem ginjal mempengaruhi semua bagian tubuh dengan menjaga keseimbangan cairan tubuh dan sistem organ lainnya berfungsi secara normal. Ginjal berperan sebagai salah satu organ dalam sistem ekskresi yang berfungsi untuk membuang zat sisa metabolisme dalam bentuk urine. Urine merupakan cairan sisa hasil metabolisme yang harus dikeluarkan dari tubuh jika tidak dikeluarkan dapat menyebabkan keracunan. Penyuluhan dan Pemeriksaan Urinalisa dilakukan dengan tujuan untuk meningkatkan pengentahuan masyarakat tentang kesehatan ginjal dan meningkatkan kesadaran menstimulasi kegiatan preventif agar hidup sehat. Metode yang dilakukan yaitu menjadi 2 sesi, yang pertama penyuluhan dan dilanjutkan dengan pemeriksaan urine. Sesi pertama penyuluhan diperoleh pengetahuan 75% memahami Kesehatan ginjal dan dilanjutkan dengan pemeriksaan urine sesuai dengan parameter yaitu 48% protein, 22% glukosa,11% leukosit, 11% blirubin, 8% darah. Secara keseluruhan acara penyuluhan dan pemeriksaan urinalisa sangat bermanfaat dengan menambah pengetahuan dan sebagai stimulus bagi peserta sebagai tindakan preventif untuk meningkatkan perbaikan taraf kesehatan dan kesejahteraan janka panjang yang mandiri dan terarah Kata Kunci: Ginjal, Urine, Dipstik ABSTRACT The kidney is the center of homeostasis. Through sensory mechanisms, the kidneys regulate blood pressure, water, sodium, potassium, acidity, bone mineral and hemoglobin. Kidneys are complex organs, and they are very important in maintaining normal body functions. Human survival is highly dependent on the important functions and processes carried out by the kidneys. The renal system influences all parts of the body by maintaining the balance of body fluids and other organ systems functioning normally. The kidney acts as one of the organs in the excretory system which functions to remove waste products of metabolism in the form of urine. Urine is a residual liquid resulting from metabolism that must be excreted from the body if it is not removed it can cause poisoning. Urinalysis counseling and examination is carried out with the aim of increasing public knowledge about kidney health and increasing awareness of stimulating preventive activities for a healthy life. The method used is divided into 2 sessions, the first is counseling and followed by urine examination. The first counseling session obtained 75% knowledge of understanding kidney health and continued with urine examination according to the parameters, namely 48% protein, 22% glucose, 11% leukocytes, 11% bilirubin, 8% blood. Overall the counseling program and urinalysis examination are very useful by increasing knowledge and as a stimulus for participants as a preventive action to increase the improvement of long-term health and well-being that is independent and directed Keywords: Kidney, Urine, Dipstick

show abstract

Section: Hasil Penelitian Dan Pembahasanunclassified

Penyuluhan dan Pemeriksaan Urinalisa sebagai Awal Skrining Kesehatan Ginjal di Desa Jabalsari

Murjanah,

Sulastri,

Martha

et al. 2023

Creat J. Cumn Enga

View full text Add to dashboard Cite

show abstract

“…Jenis dan jumlah makanan yang dikonsumsi dapat meningkatkan indeks massa tubuh sehingga menjadi gemuk. Obesitas terjadi ketika asupan energi melebihi energi yang dikeluarkan (Lengkong et al, 2020).…”

Section: Pendahuluanunclassified

“…Penelitian yang dilakukan Lengkong et al (2020) menunjukkan bahwa peningkatan kadar glukosa darah dalam tubuh dipengaruhi oleh faktor IMT. Pada penelitian Rivandi & Yonata (2015) menunjukkan bahwa diabetes melitus erat kaitannya dengan glukosa darah dan DM yang merupakan salah satu faktor resiko terjadinya gagal ginjal kronik yang berkomplikasi menjadi nefropati diabetik.…”

Section: Pendahuluanunclassified

Hubungan Kadar Glukosa Darah dengan Glomerular Filtration Rate (GFR) Pada Pasien Diabetes Melitus dengan Obesitas Di RSU Daha Husada Kediri

Tuna,

Wuryandari,

Shofi

2023

Jurnal Sintesis

View full text Add to dashboard Cite

Obesitas adalah akumulasi lemak tubuh manusia melebihi jumlah yang dibutuhkan sehingga sel beta pankreas tidak mampu memproduksi insulin yang cukup untuk memenuhi asupan kalori, menyebabkan kadar glukosa darah meningkat. Diabetes merupakan penyakit yang ditandai dengan hiperglikemia dan gangguan metabolisme karbohidrat. Kadar glukosa darah yang tinggi berdampak pada pembuluh darah diginjal dan dapat mempengaruhi fungsi ginjal, sehingga terjadi perubahan estimasi GFR. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan kadar glukosa darah dengan Glomerular Filtration Rate (GFR) pada pasien diabetes melitus dengan obesitas. Desain penelitian adalah cross sectional. Pada penelitian ini terdapat sebanyak 27 responden yang diambil menggunakan tehnik sampling purposive sampling. Hasil dari uji spearman rank didapatkan hasil nilai Sig. (2-tailed) sebesar 0,033 (p=<0,05) dengan nilai koefisien correlation (r) sebesar -0,411 yang artinya ada hubungan hubungan kadar glukosa darah dengan Glomerular Filtration Rate (GFR) pada pasien diabetes melitus dengan obesitas.

show abstract

“…Ekskresi glukosa dalam urin terjadi bila kadar glukosa dalam darah meningkat dan tidak dapat direabsorpsi. Glukosuria dapat menjadi konfirmasi gejala hiperglikemia (Lengkong et al, 2020).…”

Section: Kata Kunciunclassified

Profil mikroskopis sedimen urin pada kondisi glukosuria di Laboratorium Klinik Prodia, Banda Aceh

Hadijah¹,

Rahmayanti²,

Erlinawati³

2022

gikes

View full text Add to dashboard Cite

Background: Laboratory examination of urine (urinalysis) is crucial in establishing various diagnoses. Urine examination can be done through macroscopic examination, including color, clarity, and microscopic examination of urine sediment (U-sed) and urine chemical examination such as glucose. Urine sediment is insoluble elements such as erythrocytes, leukocytes, epithelial cells, thorax, bacteria, crystals, fungi, and parasites originating from the blood, kidneys, and urinary tract. Glucosuria is a condition where glucose is found in the urine, and when excessive >180 mg/dL can experience hyperglycemia, the impact is to damage the capillary blood vessels in the kidneys. U-sed is used to identify sediment elements that can be used to detect kidney and urinary tract abnormalities.Objectives: This study aims to determine the U-sed profile in glucosuria at Prodia Clinical Laboratory, Banda Aceh.Methods: Descriptive research using an experimental design and analyzing secondary data from patients with glucosuria and referred for U-sed examination at Prodia Clinical Laboratory, Banda Aceh Branch. The study was conducted in Mai 2022, with a total sample size of 24 respondents. Microscopic examination U-sed data was processed in stages starting from editing, coding, entry, and cleaning data. Data were only analyzed descriptively using frequency distribution.Results: The results of the study of the U-sed profile in patients with glucosuria conditions were abnormal flat epithelial cells (50,0%), the occurrence of leukocyturia (67,7%), the occurrence of hematuria (70,8%), and other sediments that were above normal only 25,0% of patients. Thus, the U-sed profile in patients with glucosuria conditions may be pathological such as infection, inflammation, and stones in the urinary tract.Conclusion: Some of the MSU profile data in patients who performed laboratory examinations at Prodia Banda Aceh showed above-normal threshold values, such as the data of flat epithelial cells, leukocytes, erythrocytes, and some other sentiments that were above normal had a low frequency. Patients who perform urine tests are at risk of infection and inflammation of the urinary tract and even the risk of kidney stones.

show abstract

Gambaran Glukosa Darah dan Glukosa Urin pada Dewasa Muda Berat Badan Lebih dan Obes

Cited by 4 publications

References 3 publications

Penyuluhan dan Pemeriksaan Urinalisa sebagai Awal Skrining Kesehatan Ginjal di Desa Jabalsari

Penyuluhan dan Pemeriksaan Urinalisa sebagai Awal Skrining Kesehatan Ginjal di Desa Jabalsari

Hubungan Kadar Glukosa Darah dengan Glomerular Filtration Rate (GFR) Pada Pasien Diabetes Melitus dengan Obesitas Di RSU Daha Husada Kediri

Profil mikroskopis sedimen urin pada kondisi glukosuria di Laboratorium Klinik Prodia, Banda Aceh

Contact Info

Product

Resources

About