Gambaran Faktor Resiko Ibu Dengan Terhadap Kejadian Asfiksia Neonatorum Di Rsud Rasidin Padang Tahun 2017

Abstract

ABSTRAKTahun 2012 angka kematian neonatus di Indonesia yaitu 35 per 1.000 kelahiran, dari angka tersebut 35,9 % disebabkan oleh gangguan pernapasan/asfiksia. Faktor resiko dari ibu seperti usia, paritas, riwayat perdarahan di trimester III dan hipertensi dapat menyebabkan asfiksia pada bayi. Tujuan penelitian adalah menggambarkan faktor resiko individual ibu terhadap kejadian asfiksia neonatorum di RSUD Rasidin Padang Tahun 2017. Jenis penelitian descriptif. Dilakukan di RSUD Rasidin Padang pada bulan April sampai dengan Juli 2018, dengan populasi seluruh ibu melahirkan dengan bayi asfiksia di RSUD Rasidin, dengan teknik pengambilan sampel total sampling, data yang digunakan merupakan data sekunder, data diolah melalui teknik editing, coding, entry data,tabulating, cleaning. Data dianalisa dengan analisa univariat. Hasil penelitian didapatkan lebih separoh (66,67%) ibu yang yang melahirkan bayi dengan asfiksia memiliki usia < 20 tahun atau > 35 tahun. Lebih separoh (57,57 %) ibu yang melahirkan bayi dengan asfiksia merupakan paritas ibu yang beresiko. Kurang Separoh 12,12%) ibu yang melahirkan dengan bayi asfiksia memiliki riwayat perdarahan trimester III. Kurang separoh (9,10 %) ibu yang melahirkan dengan bayi asfiksia memiliki riwayat hipertensi. Diharapkan Kepada petugas kesehatan khusunya bidan agar meningkatkan pelayanan yang lebih efektif dalam medeteksi persalinan dengan resiko sehinga keadaan ibu dan bayi dapat tertangani secara optimal.

Hubungan Pemberian ASI Dini dengan Kejadian Ikterus Bayi Baru Lahir di Klinik Pratama Serasi Tahun 2022

“…Berdasarkan hasil uji chi-square diperoleh hasil p = 0.016(p<α) α=0.05 artinya hal ini menunjukkan bahwa Jenis Persalinan mempunyai hubungan secara signifikan dengan Kejadian Ikterus Bayi Baru Lahir di Klinik Pratama Serasi Tahun 2022. Hal ini sejalan dengan penelitian Setyorini & Kristiningrum (2019) tentang Gambaran Karakteristik Ibu dengan Kejadian Ikterus Neonatorium di RSUD Salatiga dengan menggunakan rancangan penelitian deskripsif dan pendekatan cross sectional di peroleh hasil bahwa terdapat hubungan jenis persalinan dengan Kejadian Ikterus Neonatorum di Rumah Sakit Daerah Umum Kota Salatiga dengan nilai p-value = 0.013. Jenis persalinan normal maupun tindakan mempunyai peluang risiko terhadap kejadian ikterus karena setiap jenis persalinan memungkinkan terjadi komplikasi.…”