Proceedings of the 3rd International Conference on Creative Media, Design and Technology (REKA 2018) 2018
DOI: 10.2991/reka-18.2018.59
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Form And Meaning Of Dayak Traditional House In East Kalimantan, Indonesia (Case Study: Lou Pepas Eheng Dayak Benuaq's House)

Abstract: East Kalimantan has 74 family tribes out of 405 Dayak family tribes in Kalimantan. In the past, the dwellings of Dayak tribes were known as lamin or amin (Dayak Kenyah), luuq (Dayak Tunjung) or lou (Dayak Benuaq). This research aims to specifically discuss about the Dayak traditional house with lou Pepas Eheng Dayak Benuaq as the research object. The research uses the Erwin Panofsky's method of Iconology to analyse the hidden meaning of the architectural and interior form configurations of Lou Pepas Eheng. Bas… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
1

Citation Types

0
0
0
1

Year Published

2023
2023
2023
2023

Publication Types

Select...
1

Relationship

0
1

Authors

Journals

citations
Cited by 1 publication
(1 citation statement)
references
References 0 publications
0
0
0
1
Order By: Relevance
“…Masyarakat Dayak pada umumnya lebih memilih tinggal di daerah aliran sungai dengan alasan agar lebih mudah mencari makan, serta lebih dekat dengan sumber air dan karena alasan biaya yang dikeluarkan dalam pembangunan rumah. Sedangkan untuk Rumah Apung lebih terjangkau karena hanya berupa kayu yang tanpa diolah dan bisa mengapung (Asrasal et al, 2018;Torang et al, 2016;Wardani et al, 2018). Keberadaan Rumah Apung dapat dijumpai di beberapa aliran sungai di Pulau Kalimantan salah satunya di kawasan Sungai Kahayan Kota Palangka Raya Provinsi Kalimantan Tengah.…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Masyarakat Dayak pada umumnya lebih memilih tinggal di daerah aliran sungai dengan alasan agar lebih mudah mencari makan, serta lebih dekat dengan sumber air dan karena alasan biaya yang dikeluarkan dalam pembangunan rumah. Sedangkan untuk Rumah Apung lebih terjangkau karena hanya berupa kayu yang tanpa diolah dan bisa mengapung (Asrasal et al, 2018;Torang et al, 2016;Wardani et al, 2018). Keberadaan Rumah Apung dapat dijumpai di beberapa aliran sungai di Pulau Kalimantan salah satunya di kawasan Sungai Kahayan Kota Palangka Raya Provinsi Kalimantan Tengah.…”
Section: Pendahuluanunclassified