Fitness of the marine parasitic nematode Anisakis simplex s.str. in temperate waters of the NE Atlantic

Abstract

In temperate waters of the NE Atlantic, third-stage larvae of Anisakis simplex sensu stricto collected from 3 paratenic host species were identified by restriction fragment length polymorphisms. The condition of wild larval infrapopulations was assessed by examining morphometric and growth characteristics. The differentiation patterns and the excretory/secretory products of larvae grown in vitro were also examined. An extensive morphometric, growth and differentiation variability was found between parasite larvae collected from different paratenic host sources. Nematode infrapopulation larvae from the squid comprise those smaller individuals with the lowest values of survival rates and moult success. It may be then concluded that the fitness of A. simplex s. str. larvae is not the best possible in the squid, which impaired the competitiveness of the parasite and its chances of developing into an adult. This suggests that the microenvironments impaired by the paratenic host may provide larval infrapopulations with unique ecological factors probably influencing its recruitment to the final host populations. KEY WORDS: Anisakis simplex s. str. · Fitness · RecruitmentResale or republication not permitted without written consent of the publisher

Anisakis sp. dan Alergi yang Diakibatkannya

“…Infeksi oleh anisakid relatif jarang ditemukan dan bersifat aksidental. [8][9][10][11][12] biasanya sistem imun yang teraktivasi adalah Th2 ketimbang mekanisme imunomodulator yang lebih sering ditemukan pada infeksi cacing kronik sehingga gejala alergi menjadi lebih menonjol. [8][9][10] Respons imun terhadap infeksi cacing tersebut dapat dilihat pada gambar 2.…”

“…1,3,8 Anisakid sendiri mampu menginfeksi beragam jenis ikan dan ditemukan dibanyak tempat didunia. [1][2][3][4][5][6][7][8][9][10][11][12][13][14] Tabel 2. Hasil penelitian mengenai Anisakis sp pada beberapa spesies ikan yang ditangkap dari beberapa lautan 4,9,10-12 dengan modifikasi Tidak dapat dipungkiri, aspek pemenuhan akan kebutuhan konsumsi bisa menjadi kekuatan industri suatu negara.…”

“…Anisakis sp merupakan cacing kelas nematoda yang menginfeksi ikan atau mamalia, terutama yang berasal dari laut dalam meski beberapa laporan menyebutkan juga sering ditemukan pada ikan air tawar. [1][2][3][4][5][6][7][8][9][10][11][12] Meski hospes definitif nya adalah ikan, larva nematoda ini secara insidental juga dapat mengakibatkan penyakit pada manusia (zoonosis) yang mengkonsumsi daging mengandung larva yang tidak dimasak dengan Anisakis sp. dan Alergi yang Diakibatkannya baik.…”

“…1,3,9 Artinya, kemungkinan infeksi dapat terjadi didaerah-daerah yang letaknya jauh dari habitat alamiahnya. [1][2][3][10][11][12] Infestasi Anisakis sp pada produk perikanan akan mengurangi nilai ekonomis ikan yang terinfeksi dan dapat menyebabkan beragam gangguan pada manusia. 1,3 Gejala yang sering ditimbulkan oleh parasit ini saat menginfeksi manusia adalah terutama kelainan pada saluran 1 Departemen Parasitologi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2 Bagian Parasitologi Fakultas Kedokteran Universitas Riau, 3 Bagian Parasitologi Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Indonesia cerna dengan spektrum beragam; bisa berupa hanya keluhan ringan seperti nyeri, mual -muntah, gingivostomatitis, gangguan saluran cerna ringan sampai berat, bahkan pernah dilaporkan menyebabkan obstruksi usus halus yang memerlukan intervensi bedah.…”

Development of the philometrids Philometra overstreeti and Philometroides paralichthydis in the experimentally infected copepod Oithona colcarva

“…1A), it cannot be discounted that the observed damage may also have been induced biochemically. Although, it is not known if philometrid larvae release excretory-secretory products in their copepod hosts, such a phenomenon is common in nematode larval stages found in vertebrate hosts (Abollo et al 2001, Lun et al 2003) and it would not be unexpected to find that such products play a significant role in causing host damage in the copepod. The impacts of infection on the copepod species composition of the estuarine plankton community are unknown at this time.…”