Permintaan jeruk baby dari waktu ke waktu semakin meningkat, seiring dengan kesadaran masyarakat untuk mengonsumsi buah-buahan di masa pandemi. Namun, jumlah produksi tidak sebanding dengan permintaan. Untuk memenuhi permintaan konsumen, maka produsen harus dapat meningkatkan produksi untuk memaksimalkan keuntungan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor produksi dan tingkat kelayakan finansial usahatani jeruk baby. Penelitian ini dilakukan di PT Kusuma Agrowisata dalam jangka waktu satu bulan. Jenis data yang digunakan berupa data primer yang diperoleh dari wawancara kepada koordinator produksi dan petani jeruk baby yang disesuaikan dengan pedoman. Untuk mengetahui tingkat kelayakan usahatani, maka analisis data dilakukan dengan menghitung nilai NPV, gross B/C Ratio, net B/C ratio, IRR, dan payback period. Berdasarkan hasil yang diperoleh faktor produksi dalam usahatani jeruk baby adalah luas lahan, tenaga kerja, modal, dan manajemen. Sedangkan, pada tingkat kelayakan usahatani jeruk baby diperoleh nilai NPV sebesar 383.582.459; gross B/C ratio sebesar 4,66; net B/C ratio sebesar 5,83; IRR sebesar 97.776.560,51; dan payback period sebesar tiga tahun satu bulan. Dari hasil yang diperoleh, maka usahatani jeruk baby di PT Kusuma Agrowisata layak untuk diusahakan dan dikembangkan dengan pengembalian modal diperoleh dalam jangka waktu tiga tahun satu bulan. Dengan demikian, hal yang dapat direkomendasikan adalah usahatani jeruk baby dapat dikembangkan lebih lanjut dengan lebih memperhatikan aspek pengawasan kegiatan usahatani untuk menghasilkan produk yang bermutu unggul, memenuhi permintaan konsumen, dan meningkatkan keuntungan yang sebesar-besarnya.